Dubes Prancis Akhirnya Tinggalkan Niger Usai Diusir Junta Militer

Dubes Prancis Akhirnya Tinggalkan Niger Usai Diusir Junta Militer

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Sep 2023 18:03 WIB
A picture shows a small French flag on candle wax on the Place de la Republique in Paris on December 2, 2015, at a memorial for victims of coordinated attacks in and around Paris on November 13. 

Islamic State jihadists claimed a series of coordinated attacks by gunmen and suicide bombers in Paris that killed 130 people and wounded hundreds more in scenes of carnage at a concert hall, restaurants and the national stadium.
 / AFP / JOEL SAGET
Ilustrasi -- Bendera Prancis (dok. JOEL SAGET/AFP)
Niamey -

Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Niger, Sylvain Itte, akhirnya resmi meninggalkan Niamey, ibu kota Niger. Kepergian Itte dari Niamey itu terjadi beberapa pekan setelah pemimpin junta militer Niger mengumumkan pengusirannya dari negara Afrika Barat tersebut.

Seperti dilansir AFP, Rabu (27/9/2023), kabar Itte telah meninggalkan Niger itu diungkapkan oleh seorang sumber diplomatik Prancis dan seorang sumber pemerintah juta Niger. Disebutkan kedua sumber itu bahwa Itte meninggalkan Niamey pada Rabu (27/9) pagi waktu setempat.

"Duta besar dan enam rekannya telah meninggalkan Niamey sekitar pukul 04.00 waktu setempat," tutur sumber diplomatik dari Kedutaan Besar Prancis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber dari Kementerian Dalam Negeri Niger, secara terpisah, mengonfirmasi kepergian Dubes Prancis dan menyebut pesawat yang membawa Itte sedang mengudara ke Chad.

Pada Minggu (24/9) waktu setempat, Presiden Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Paris akan menarik Itte dari Niger, yang diikuti oleh kontingen militer Prancis dalam beberapa bulan ke depan. Kepergian Dubes dan kontingen militer Prancis itu menjadi tuntutan junta Niger usai melancarkan kudeta.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa junta militer Niger menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dalam kudeta pada 26 Juli lalu.

Kemudian pada akhir Agustus, mereka merilis ultimatum 48 jam agar Dubes Prancis segera meninggalkan Niger. Kekebalan diplomatik dan visa Dubes Prancis juga dicabut, namun otoritas Paris pada saat itu menyatakan tidak akan mematuhi perintah pengusiran itu.

Prancis juga tidak mau mengakui otoritas junta militer Niger dan masih menuntut kekuasaan Bazoum dipulihkan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Jokowi Sebut Mulai Muncul Trust di Myanmar, Kecuali Junta Militer

[Gambas:Video 20detik]




Menyusul pengumuman terbaru Prancis, para pemimpin junta yang kini berkuasa di Niger menyambut baik. Namun mereka juga mengatakan bahwa mereka menunggu pengumuman itu ditindaklanjuti dengan tindakan resmi.

Pekan lalu, Macron menuding junta militer Niger menyetop pasokan makanan ke gedung Kedutaan Besar Prancis di Niamey. Situasi itu disebut memaksa Duta Besar dan para diplomat Prancis lainnya untuk mengonsumsi makanan jatah atau ransum militer.

Macron saat berbicara kepada wartawan dalam kunjungan ke Semur-en-Auxois di Prancis menyebut Dubes Prancis di Niger 'secara harfiah' hidup seperti 'sandera' di dalam gedung Kedutaan Besar Prancis di Niamey.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads