Iran Sukses Luncurkan Satelit Militer ke Orbit Luar Angkasa

This satellite image from Maxar Technologies shows a rocket preparing to be erected at a launch pad at Imam Khomeini Space Center southeast of Semnan, Iran on Tuesday, June 14, 2022. Iran appeared to be readying for a space launch Tuesday as satellite images showed a rocket on a rural desert launch pad, just as tensions remain high over Tehrans nuclear program. The images from Maxar Technologies showed a launch pad at Imam Khomeini Spaceport in Iran’s rural Semnan province, the site of frequent recent failed attempts to put a satellite into orbit. (Satellite image ©2022 Maxar Technologies via AP) — Ilustrasi -- Lokasi peluncuran satelit Iran (dok. Maxar Technologies via AP Photo)

Teheran -

Garda Revolusi Iran melaporkan sukses meluncurkan satelit militer ke orbit luar angkasa pada Rabu (27/9) waktu setempat. Ini menjadi satelit militer ketiga yang diluncurkan Teheran ke orbit sejauh ini.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/9/2023), keberhasilan peluncuran satelit militer itu dilaporkan oleh Menteri Komunikasi Iran Issa Zarepour seperti dikutip media pemerintah Teheran.

Disebutkan media pemerintah Iran bahwa satelit bernama Noor 3 yang memiliki kemampuan pencitraan itu berhasil mengorbit pada ketinggian 450 kilometer di atas permukaan Bumi. Satelit itu diluncurkan ke orbit luar angkasa menggunakan roket Qased, yang memisahkan diri dalam tiga tahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roket Qased juga digunakan dalam peluncuran satelit Noor 2 pada tahun 2022 lalu.

Beberapa waktu lalu, militer Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga memungkinkan Teheran untuk meluncurkan senjata jarak jauh, mungkin juga termasuk hulu ledak nuklir.

Teheran membantah penilaian Washington itu yang menyebut aktivitas semacam itu sebagai kedok pengembangan rudal balistik dan mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan pengembangan senjata nuklir.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Iran yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, telah mengalami beberapa kali kegagalan peluncuran satelit dalam beberapa tahun terakhir karena masalah teknis.

Pemerintahan Presiden Joe Biden menjatuhkan rentetan sanksi terbaru terhadap Iran pada 19 September lalu, yang menargetkan banyak individu dan entitas di Iran, Rusia, China, dan Turki sehubungan dengan pengembangan pesawat tak berawak dan pesawat militer Teheran.

Sebelumnya, Washington menjatuhkan sanksi terhadap badan antariksa sipil dan dua organisasi penelitian Iran tahun 2019 lalu, dengan mengatakan bahwa badan dan organisasi tersebut digunakan untuk memajukan program rudal balistik Teheran.

Halaman 1 2

Selanjutnya