Di Hadapan Dewan Keamanan PBB, Zelensky Minta Hak Veto Rusia Dicabut

Di Hadapan Dewan Keamanan PBB, Zelensky Minta Hak Veto Rusia Dicabut

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 21 Sep 2023 12:39 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 20: President of Ukraine Volodymyr Zelensky speaks to the U.N. Security Council on the war his country in a meeting during the United Nations General Assembly (UNGA) on September 20, 2023 in New York City. Zelensky called on the U.N. Security Council to broaden its membership and remove Russias veto power.   Spencer Platt/Getty Images/AFP (Photo by SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Zelensky saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB di New York, AS (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)
New York -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfrontasi Rusia secara langsung dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tidak hanya mengecam invasi Moskow ke negaranya sebagai tindakan 'kriminal, Zelensky juga menyerukan PBB untuk mencabut hak veto Rusia.

Seperti dilansir AFP, Kamis (21/9/2023), Zelensky yang memakai seragam ala militer yang menjadi ciri khasnya, untuk pertama kalinya sejak invasi dilancarkan pada Februari 2022 duduk di ruangan yang sama dengan seorang pejabat Rusia, yang merespons dengan bermain ponsel dan memberikan ekspresi wajah tak tertarik.

"Sebagian besar dunia mengakui kebenaran soal perang ini. Ini merupakan agresi kriminal dan tidak beralasan oleh Rusia terhadap negara kami, yang bertujuan untuk merebut wilayah dan sumber daya Ukraina," sebut Zelensky dalam forum Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (20/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelensky kemudian menyerukan kepada PBB untuk melakukan pemungutan suara guna mencabut hak veto Rusia dalam Dewan Keamanan PBB, di mana Moskow setara dengan Inggris, China, Prancis, dan AS dalam memblokir resolusi apapun.

Ditegaskan Zelensky bahwa langkah itu bisa menjadi salah satu reformasi besar-besaran dalam Dewan Keamanan PBB, yang mencakup pemberian perwakilan permanen dalam badan pengambil keputusan utama kepada negara-negara berkembang, di mana dukungan untuk perjuangan Ukraina masih kurang.

ADVERTISEMENT

"Hak veto di tangan agresor inilah yang mendorong PBB menghadapi jalan buntu," cetusnya.

"Tidak mungkin menghentikan perang karena semua upaya diveto oleh agresor atau pihak yang membiarkan agresor itu," sebut Zelensky.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'PBB soal Krisis Iklim: G20 Tanggung Jawab 80% atas Emisi Global':

[Gambas:Video 20detik]



Zelensky mengulangi pendirian Ukraina bahwa hak veto Rusia merupakan milik bekas Uni Soviet -- salah satu pemenang Perang Dunia II setelah PBB dibentuk -- dan bukan milik Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.

"Sayangnya, kursi di Dewan Keamanan, yang diduduki Rusia secara ilegal melalui manipulasi di belakang panggung setelah runtuhnya Uni Soviet, telah diambil oleh para pembohong yang tugasnya menutupi agresi dan genosida," tegasnya.

Mencabut hak veto Rusia akan sangat sulit, dengan Zelensky mengakui bahwa Moskow tidak akan 'melepaskan hak istimewa yang dicuri secara sukarela ini'.

Namun demikian, terdapat preseden ketika Majelis Umum PBB tahun 1971 silam mengalihkan kursi pemegang hak veto China dari Taiwan, yang kemungkinan dianggap sebagai perwakilan negara tersebut, kepada pemerintah komunis di daratan utama.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads