Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada China terkait pelampung laut yang dipasang Beijing di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Tokyo, yang terletak di dekat pulau-pulau yang sama-sama diklaim kedua negara. Dalam protesnya, Jepang menyerukan China untuk memindahkan pelampung yang dipersoalkan itu.
"Kami telah melayangkan protes di Tokyo dan Beijing sejak Penjaga Pantai Jepang pada Juli lalu menemukan sebuah pelampung," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Rabu (20/9/2023).
Temuan pelampung laut milik China itu disebut terjadi di dalam ZEE Jepang yang ada di perairan Laut China Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelampung itu terlihat tepatnya di perairan dekat gugusan kepulauan yang oleh Tokyo disebut sebagai Senkaku dan oleh Beijing disebut sebagai Diaoyu.
"Kami telah menuntut agar pelampung tersebut segera dipindahkan karena melanggar hukum internasional," tegas pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang itu kepada AFP.
Disebutkan bahwa pelampung itu melanggar hukum internasional yang melarang pembangunan struktur di dalam ZEE tanpa persetujuan otoritas Jepang.
Menurut pejabat kementerian itu, China juga menempatkan pelampung di dalam ZEE Jepang, di area yang sama di perairan Laut China Timur pada tahun 2018 lalu.
Simak juga Video 'PM Jepang soal Buang Limbah Nuklir ke Laut: Aman!':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Insiden terbaru ini semakin menambah perselisihan selama puluhan tahun antara kedua negara. Hubungan Jepang dan China semakin memburuk sejak Tokyo melepaskan air limbah olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke lautan mulai 24 Agustus lalu.
Beijing merespons dengan memberlakukan larangan menyeluruh terhadap semua impor makanan laut dari Jepang.
Sementara otoritas Jepang pada Agustus lalu menuntut China menjamin keselamatan warga negaranya saat muncul laporan aksi pelemparan batu ke gedung Kedutaan Besar Jepang di Beijing.
Tokyo juga mengimbau puluhan warganya yang ada di wilayah China untuk tidak menonjolkan diri dan meningkatkan keamanan di sekitar sekolah-sekolah serta misi diplomatik Jepang di negara tersebut.