Pasukan Israel menembak mati seorang remaja putra Palestina dalam serangan di Tepi Barat menjelang fajar pada hari Rabu (20/9). Insiden ini terjadi ketika kekerasan di wilayah pendudukan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Durgham al-Akhras (19) tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel yang menyerbu kamp pengungsi Aqabat Jaber, dekat kota Jericho untuk melakukan penangkapan.
Akhras "tewas ketika dia ditembak di kepala oleh tentara pendudukan (Israel) selama agresi mereka terhadap kamp Aqabat Jaber di Jericho," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Rabu (20/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel belum memberikan komentar atas insiden itu.
Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian Yasser Mussa (29) yang terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat pada Selasa (19/9) malam waktu setempat.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967, dan pasukannya kerap melakukan serangan ke daerah-daerah seperti Jenin, yang secara nominal berada di bawah kendali keamanan Otoritas Palestina.
Kekerasan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina telah meningkat sejak awal tahun lalu, khususnya di Tepi Barat.
Setidaknya 238 warga Palestina telah tewas sepanjang tahun ini dalam berbagai insiden yang terkait dengan konflik tersebut.
Lihat juga Video 'Polisi Israel Tembak Mati Warga Palestina gegara Menikam Warga di Stasiun':
Pertumpahan darah juga telah menyebabkan 32 warga Israel, seorang warga Ukraina dan seorang warga Italia tewas dalam periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi di kedua belah pihak.
Dalam beberapa hari terakhir, kekerasan juga meningkat di Jalur Gaza, dengan warga Palestina di wilayah pesisir mengadakan aksi protes di sepanjang pagar perbatasan Israel. Aksi protes itu kemudian berubah menjadi kekerasan. Warga Palestina melemparkan batu dan bahan peledak ke arah pasukan Israel yang menjaga perbatasan, yang dibalas dengan gas air mata dan tembakan.
Pada hari Selasa, seorang pengunjuk rasa tewas akibat "peluru tentara pendudukan," kata Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas.
Militer Israel mengatakan mereka menggunakan "cara-cara pembubaran kerusuhan dan tembakan penembak jitu" dalam insiden itu.