Penumpang menceritakan momen mendebarkan saat pesawat penumpang maskapai United Airlines anjlok setinggi 28.000 kaki atau 8.534 meter hanya dalam waktu 10 menit dalam insiden pekan lalu. Salah satu penumpang mengira dirinya akan tewas dalam insiden itu, dan mengirimkan pesan untuk anak perempuannya.
Seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (18/9/2023), pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 510 tujuan Roma, Italia, itu berhasil mendarat dengan selamat setelah mengalihkan penerbangan dan mengudara kembali ke Newark, Amerika Serikat (AS), tempatnya lepas landas.
Pesawat jenis Boeing 777 yang membawa 270 penumpang dan 14 awak itu lepas landas dari Bandara Internasional Newark Liberty pada Rabu (13/9) malam. sekitar 20.37 waktu setempat, menuju ke Bandara Internasional Roma-Fiumicino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pesawat itu tidak pernah mencapai tujuannya setelah mengalami penurunan ketinggian secara drastis, yakni 28.000 kaki (8.534 meter), dalam waktu 10 menit karena potensi masalah tekanan kabin.
Pesawat lantas mengalihkan penerbangan dan berhasil mendarat kembali di Newark beberapa jam kemudian, atau pada dini hari keesokan harinya sekitar pukul 00.27 waktu setempat.
Tato Lovere, seorang seniman asal Jersey City, berada dalam penerbangan tujuan Roma itu bersama kekasihnya sebagai perayaan ulang tahunnya dan dia akan bertemu beberapa pemilik galeri seni di Italia.
Lovere yang berusia 47 tahun ini menuturkan dirinya meyakini akan mati saat pesawat yang ditumpanginya tiba-tiba anjlok setinggi 28.000 kaki. Dia menuturkan bahwa situasinya sangat menakutkan dan memicu kepanikan di antara para penumpang pesawat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Momen Prabowo Jadi Saksi RI Beli 24 Jet Tempur F-15EX dari AS
Dia teringat dirinya merasa mual ketika pesawat mulai menukik dan para penumpang di kabin saling memandang satu sama lain, merasa tidak yakin dengan apa yang sedang terjadi.
"Anda melihat orang-orang menoleh, ada orang-orang yang saling memandang, ada orang-orang yang mencari jawaban tanpa berteriak. Anda benar-benar berpikir Anda akan mati," tutur Lovere kepada media New York Post, menceritakan momen menegangkan di dalam kabin pesawat saat insiden terjadi.
Lovere juga menggambarkan bagaimana kapten pesawat dan para pramugari memperingatkan para penumpang soal dugaan masalah pada pesawat melalui pesan berulang-ulang via interkom kabin.
Merasa situasi saat itu terlalu menakutkan, Lovere bahkan mengirim pesan kepada anak perempuannya untuk memberitahunya betapa dia menyayanginya, namun berusaha untuk tidak membuatnya khawatir.
"Saya mencoba yang terbaik yang saya bisa untuk mengirim pesan teks kepada putri saya tanpa menimbulkan rasa takut, untuk memberi tahu dia bahwa saya sangat mencintainya dan saya bangga kepadanya," tutur Lovere.
Di tengah situasi kacau saat itu, Lovere juga mengingat bagaimana pramugari berbicara dengan penumpang dengan nada 'tidak berdaya' dan seperti habis menangis. Untungnya, situasinya membaik, dengan pesawat itu berhasil melakukan pendaratan setelah terbang kembali ke Newark, AS.