Ukraina Dipasok Rudal Jarak Jauh, Rusia: AS Kendalikan Perang!

Ukraina Dipasok Rudal Jarak Jauh, Rusia: AS Kendalikan Perang!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 18 Sep 2023 09:30 WIB
Profil Sergey Lavrov, Menlu Rusia yang Diisukan Dilarikan ke RS
Menlu Rusia Sergey Lavrov (dok. AFP/OZAN KOSE)
Moskow -

Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) mengendalikan perang melawan negaranya dengan terus memasok persenjataan ke Ukraina. Yang terbaru, Washington akan memasok rudal jarak jauh yang diperlengkapi dengan bom cluster untuk Kyiv.

Seperti dilansir Alarabiya News, Senin (18/9/2023), tuduhan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov saat mengomentari potensi pasokan rudal jarak jauh untuk Ukraina dari AS.

"Tidak peduli apa yang dikatakan, mereka (AS-red) mengendalikan perang ini. Negara ini memasok senjata, amunisi, informasi intelijen, (dan) data dari satelit-satelit. Mereka sedang mengupayakan perang melawan kami," sebut Lavrov dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita TASS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lavrov menambahkan bahwa kemungkinan pasokan rudal jarak jauh ke Kyiv oleh negara-negara Barat tidak akan mengubah esensi dari apa yang sedang terjadi di wilayah Ukraina saat ini.

"Fakta bahwa hal ini tidak akan mengubah esensi dari apa yang terjadi di Ukraina sudah jelas. Sementara yang terjadi adalah Ukraina telah bersiap, sudah sejak lama bersiap untuk menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia dengan menggunakan tangan dan tubuhnya," cetus Lavrov.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan pada Kamis (14/9) pekan lalu, Menlu Ukraina Dmytro Kuleba melaporkan adanya 'kemajuan' dalam hal pasokan rudal jarak jauh ATACMS dan Taurus oleh AS dan Jerman.

"Kami sangat aktif terlibat dalam hal ini. Presiden melakukan negosiasi atau pertemuan setiap hari untuk mempercepat pengiriman apa yang terjadi dijanjikan dan untuk mendapatkan komitmen baru dari mitra-mitra yang mengirimkan senjata kepada kami," ucapnya seperti dikutip kantor berita Ukrinform.

Simak Video 'Dapat Jet Tempur F-16, Zelensky: Rusia Akan Kalah dalam Perang Ini':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Tentu saja ada beberapa topik super-prioritas -- ini adalah, pertama-tama, sistem pertahanan udara. Kami secara aktif berupaya mendapatkan ATACMS dari AS dan Taurus dari Jerman. Ada kemajuan pada kedua jalur itu," jelas Kuleba dalam pernyataannya.

Sebelumnya, seperti dilansir Reuters, pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan bakal segera menyetujui pengiriman pasokan rudal jarak jauh yang diperlengkapi bom cluster ke Ukraina. Pasokan itu akan memberikan Kyiv kemampuan untuk memicu kerusakan signifikan lebih dalam di wilayah yang diduduki pasukan Rusia.

AS disebut sedang mempertimbangkan pengiriman salah satu atau dua jenis Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dan rudal Sistem Peluncuran Ganda Berpemandu (GMLRS), yang dilengkapi dengan bom-bom cluster.

Sistem rudal ATACMS mampu mengudara hingga sejauh 306 kilometer, sedangkan rudal GMLRS memiliki jangkauan hingga 72 kilometer. Jika disetujui, maka opsi mana pun akan tersedia untuk pengiriman cepat ke Kyiv.

Ukraina saat ini diperlengkapi dengan artileri 155 mm dengan jangkauan maksimum 29 kilometer, yang mampu membawa hingga 48 bom sekaligus.

ATACMS yang sedang dipertimbangkan akan mampu menembakkan sekitar 300 bom atau lebih. Sementara sistem roket GMLRS, versi yang sudah dimiliki Kyiv selama berbulan-bulan, akan mampu menembakkan hingga 404 bom cluster.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads