Para pejabat Amerika Serikat (AS) turut mengomentari rumor Menteri Pertahanan (Menhan) China Li Shangfu hilang misterius setelah beberapa minggu tidak muncul ke publik. Para pejabat Washington menyakini Li sedang diselidiki oleh Beijing dan telah dicopot dari jabatannya.
Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (15/9/2023), komentar para pejabat AS itu dimuat oleh media terkemuka Financial Times dalam laporan terbarunya pada Kamis (14/9) waktu setempat.
Li yang ditunjuk menjabat Menhan China sejak Maret lalu, terakhir kali terlihat di Beijing pada 29 Agustus lalu saat menyampaikan pidato penting dalam forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Sebelum itu, Li menggelar pertemuan tingkat tinggi saat melakukan kunjungan ke ke Rusia dan Belarusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Li yang berusia 65 tahun itu tiba-tiba membatalkan rencana pertemuan dengan jajaran pejabat pertahanan Vietnam. Pertemuan yang digelar di perbatasan Vietnam-China itu sebelumnya direncanakan untuk digelar pada 7-8 September lalu.
Namun tiba-tiba pertemuan itu dibatalkan setelah Beijing, menurut dua pejabat Vietnam yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Hanoi beberapa hari sebelum acara digelar bahwa Li mengalami 'masalah kesehatan'.
Laporan Financial Times itu dirilis beberapa saat sebelum diplomat tinggi AS Rahm Emanuel, yang menjabat Duta Besar AS untuk Jepang, memposting komentar via media sosial pada Kamis (14/9) waktu setempat yang menyebut Li 'tidak terlihat atau terdengar kabarnya selama tiga pekan'.
Dubes Emanuel, dalam komentarnya, juga menyebut Li mungkin telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Misteri yang melingkupi keberadaan Li ini menjadi tanda terbaru untuk potensi gejolak politik di Beijing, setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang juga menghilang secara misterius dan dicopot dari jabatannya pada Juli lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat Pemerintah China Bantah Larang Penggunaan iPhone':
China juga mengganti kepemimpinan Pasukan Roket, unit militer yang mengawasi persenjataan nuklir negara itu, pada Juli lalu. Penggantian diumumkan setelah mantan Komandan Pasukan Roket, Li Yuchao, tidak terlihat di depan publik selama berminggu-minggu dan media pemerintah China tidak memberikan penjelasan atas pemecatan itu.
Laporan Financial Times, yang mengutip tiga pejabat AS dan dua sumber yang mendapatkan pengarahan intelijen soal situasi itu, yang semuanya enggan disebut identitasnya, menyebut AS meyakini Li telah dicopot dari jabatannya sebagai Menhan China.
Tidak diketahui secara jelas apa yang membuat pemerintahan AS menyimpulkan bahwa Li sedang diselidiki. Gedung Putih belum membahas masalah ini secara terbuka.
Sementara itu, Dubes Emanuel yang selama ini dikenal kritis terhadap Presiden Xi Jinping, dalam pernyataan terbaru pada Kamis (14/9) waktu setempat, secara terbuka mempertanyakan apakah pemerintah China membatasi pergerakan Li.
"Pertama, Menteri Pertahanan Li Shangfu tidak terlihat atau terdengar kabarnya selama tiga minggu. Kedua, dia tidak hadir untuk kunjungan ke Vietnam," tulis Dubes Emanuel dalam pernyataan via akun resminya.
"Sekarang, dia mangkir dari jadwal pertemuan dengan Komandan Angkatan Laut Singapura karena dia dijadikan tahanan rumah??? ... Mungkin ramai di sana," sebutnya.
Sebagai Menhan China, sosok Li selalu dipantau secara saksama oleh para diplomat dan analis asing, mengingat dia merupakan salah satu dari lima anggota Dewan Negara China -- posisi kabinet yang kedudukannya lebih tinggi dari menteri biasa.
Pada Jumat (15/9) pagi waktu setempat, foto dan biografi Li masih terpampang pada situs resmi Kementerian Pertahanan Nasional China.