Pemerintah Taiwan mengecam miliarder teknologi Amerika Serikat, Elon Musk karena "menyanjung secara membabi buta" Beijing, setelah dia menyebut Taiwan sebagai "bagian integral" dari China.
Diketahui bahwa Beijing mengklaim Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri, sebagai wilayahnya dan menunggu "reunifikasi". Pemerintah China telah meningkatkan tekanan terhadap Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa pada tahun 2016.
Musk memicu kemarahan Taipei karena membandingkan Taiwan dengan negara bagian Hawaii di AS. Bahkan Musk menyebut pulau itu sebagai "bagian integral" dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk "secara membabi buta menyanjung China dan jika komentarnya dibuat untuk kepentingan komersial, komentar seperti itu tidak layak ditanggapi dengan serius dan pembicaranya tidak pantas dihormati," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Jeff Liu kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (14/9/2023).
"Kami tidak tahu apakah kehendak bebas Musk itu untuk dijual tapi Taiwan tidak untuk dijual, itu yang pasti," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu juga mengecam Musk dalam sebuah postingan di X, platform milik Musk yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. "Dengar, Taiwan bukan bagian dari PRC dan tentunya tidak untuk dijual!" tulis Wu di X, menggunakan akronim Republik Rakyat China atau People's Republic of China (PRC).
Musk melontarkan pernyataan tersebut pada acara All-In Summit di Los Angeles yang diunggah ke YouTube pekan ini.
"Kebijakan mereka (Beijing) adalah menyatukan kembali Taiwan dengan China. Dari sudut pandang mereka, mungkin hal ini dapat dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari China yang secara sewenang-wenang bukan bagian dari China terutama karena Armada Pasifik AS telah menghentikan upaya reunifikasi apa pun dengan kekerasan," cetus Musk.
Lihat juga Video 'Tegang! Kapal Perang China 'Potong Laju' Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan':
Musk sebelumnya juga telah memicu kemarahan di Taiwan. Yang terbaru pada bulan Mei lalu karena mengatakan China pasti akan mengintegrasikan Taiwan.
"Kebijakan resmi China adalah bahwa Taiwan harus berintegrasi... Seseorang tidak perlu membaca yang tersirat," katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara.
"Ada suatu keniscayaan dalam situasi ini," ujar taipan itu.
Musk yang blak-blakan, yang memiliki kepentingan bisnis yang luas di China, sering kali membahas masalah sosial dan geopolitik dalam komentar yang dia posting di platform media sosialnya.