Setelah dua minggu operasi perburuan yang melibatkan drone, helikopter dan banyak aparat penegak hukum Amerika Serikat, mulai dari FBI hingga Patroli Perbatasan, napi yang kabur dari penjara, Danelo Cavalcante akhirnya berhasil ditangkap. Yang menarik, seekor anjing polisi berhasil menaklukkan napi pembunuh tersebut dengan hanya "luka gigitan ringan".
Darah akibat luka gigitan anjing, mengalir di wajahnya ketika Cavalcante dikelilingi oleh puluhan petugas yang mengenakan perlengkapan militer, dalam foto-foto yang ditayangkan di televisi AS.
Polisi negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat mengungkapkan rincian penangkapannya pada konferensi pers, setelah napi kabur itu ditangkap secara dramatis di semak-semak oleh unit K9 di pedesaan di Pennsylvania pada Rabu (13/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam, tak lama setelah tengah malam, serangkaian peristiwa mulai terjadi," kata Letnan Kolonel George Bivens dari kepolisian negara bagian Pennsylvania kepada wartawan di Chester County, dikutip kantor berita AFP, Kamis (14/7/2023).
Alarm pencuri berbunyi di dalam perimeter polisi, menarik perhatian penegak hukum, dan sebuah pesawat menangkap sinyal panas di dalam hutan, kata Bivens.
Saat itu, badai melanda dan pesawat harus mundur, tetapi di pagi hari polisi bergerak menuju sasaran mereka.
"Mereka memiliki unsur kejutan. Cavalcante tidak menyadari bahwa dia dikepung," ujar Bivens.
Pria asal Brasil berusia 34 tahun itu, masih menolak menyerah dan malah mencoba merangkak melewati semak-semak lebat sambil masih memegang senapan curian, kata Bivens.
Pada saat itu penegak hukum melepaskan unit anjing pelacak K9 mereka yang "menaklukkannya dan anggota tim... bergerak masuk. Dia terus melawan tetapi secara paksa ditahan," ujar Bivens.
Simak juga 'AS Ancam Korea Utara Jika Berani Membantu Rusia':
Rekaman di CNN menunjukkan petugas bersenjata lengkap memborgol warga negara Brasil itu dan melepas bajunya, memperlihatkan tato besar di punggungnya, sebelum menempatkannya di belakang kendaraan polisi.
Cavalcante, yang dihukum karena membunuh pacarnya -- menikamnya puluhan kali di depan anak-anaknya -- baru saja memulai hukuman penjaranya pada tanggal 31 Agustus, ketika dia kabur dengan memanjat tembok penjara dan melewati dua pagar kawat berduri.
Polisi menyatakan dia "bersenjata dan sangat berbahaya".
Jaksa Wilayah Chester County Deb Ryan mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu panggilan telepon pertama yang dilakukan setelah penangkapan Cavalcante adalah kepada keluarga korbannya, "yang seperti dapat Anda bayangkan telah hidup dalam mimpi buruk."
"Mereka sekarang akhirnya bisa tidur lagi," ujarnya.