Fakta-fakta Terkini Banjir Bandang di Libya Tewaskan Ribuan Orang

Fakta-fakta Terkini Banjir Bandang di Libya Tewaskan Ribuan Orang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Sep 2023 11:32 WIB
Banjir yang menerjang Libya digambarkan seperti tsunami. Ini jejak-jejak dahsyatnya terjangan banjir tersebut.
Banjir bandang di Libya (Foto: AP Photo/Jamal Alkomaty)
Jakarta -

Bencana banjir bandang terjadi di Libya. Banjir dahsyat yang disebabkan oleh Badai 'Daniel' yang melanda negara tersebut menyebabkan ribuan orang tewas. Ribuan orang lainnya juga masih dinyatakan hilang.

Banjir yang digambarkan 'seperti tsunami' itu mengakibatkan kerusakan di berbagai wilayah. Proses evakuasi korban masih berlanjut. Sejumlah bantuan dari negara pun berdatangan. Berikut sederet hal yang diketahui:

1) Banjir Bandang Libya Dipicu Badai 'Daniel'

Banjir bandang di wilayah Libya disebutkan merupakan banjir yang disebabkan oleh Badai Mediterania Daniel. Seperti dilansir Associated Press (AFP), Senin (11/9/2023), badai 'Daniel' yang melanda sejak akhir pekan lalu itu menyebabkan hujan lebat dan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat banjir dan hujan lebat yang diakibatkan badai Daniel di Derna, wilayah Jabal al-Akhdar dan pinggiran Al-Marj," kata juru bicara pemerintah Libya, Mohamed Massoud, yang berbasis di Benghazi.

Menurut laporan BBC Indonesia, dilansir Rabu (13/9/2023), badai yang melanda wilayah Libya pada Minggu (10/9/2023) tersebut juga berdampak pada kota-kota di bagian timur, seperti Benghazi, Soussa, dan Al-Marj. Wilayah Derna terdampak paling parah.

ADVERTISEMENT

2) Lebih dari Ribuan Orang Tewas dan Hilang

Berdasarkan laporan korban banjir Libya terkini, sedikitnya 5.300 orang tewas. Ini data menurut otoritas setempat di Kota Derna, yang menjadi kota yang terdampak banjir paling parah.

Menteri penerbangan sipil Libya, Hichem Abu Chkiouat, mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan terus bertambah, bahkan hingga dua kali lipat.

Di satu kota saja, korban tewas mencapai lebih dari 1.500 orang, kata seorang menteri yang mengunjungi Kota Derna di bagian timur Libya kepada BBC, Rabu (13/9/2023).

Sementara itu, laporan Reuters, Rabu (13/9/2023), para pejabat setempat mengatakan masih ada sekitar 5.000 orang dengan status hilang di Kota Derna, yang berpenduduk sekitar 125.000 orang.

Sekitar 10.000 orang tercatat hilang pascabanjir akibat Badai Daniel, kata Bulan Sabit Merah. "Kami tidak memiliki angka akurat tetapi ini adalah sebuah bencana," katanya.

3) Banjir Libya Digambarkan 'Seperti Tsunami'

"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami," kata Hisham Chkiouat, dari pemerintah yang berbasis di wilayah timur, seperti dilansir BBC Indonesia, Rabu (13/9/2023).

Berdasarkan rekaman video yang direkam pada Minggu (10/9/2023) malam, memperlihatkan air sungai meluap dan membanjiri kota dan mobil-mobil terombang-ambing mengikuti arusnya.

Ada banyak cerita mengerikan tentang orang-orang yang tersapu ke laut, sementara yang lain bergantungan di atap rumah untuk bertahan hidup.

Simak Video 'Uni Eropa Gelontorkan Rp 8,2 M Untuk Bantu Korban Banjir Libya':

[Gambas:Video 20detik]



4) 2 Bendungan Kewalahan-4 Jembatan Jebol

Banjir bandang Libya yang disebabkan oleh Badai 'Daniel' itu turut mengakibatkan dua bendungan dan empat jembatan jebol di kota pelabuhan, Derna.

"Bendungan-bendungan tersebut pada awalnya menahan air, namun gagal sehingga melepaskan seluruh air sekaligus.

"Puing-puing yang terperangkap dalam air banjir akan menambah daya rusaknya," kata Prof Stephens, seperti dilansir BBC Indonesia, Rabu (13/9/2023).

Berdasarkan pengamatan para ahli, kemungkinan besar bendungan itu terbuat dari tanah atau bebatuan yang ditimbun dan dipadatkan, sehingga tidak sekuat beton.

5) Bantuan dari Berbagai Negara Berdatangan

Sejumlah bantuan sudah mulai berdatangan. Mesir, Amerika Serikat (AS), Jerman, Iran, Italia, Qatar, dan Turki, termasuk di antara negara-negara yang menyatakan telah mengirimkan atau siap mengirimkan bantuan.

Utusan khusus AS untuk Libya, Richard Norton, mengatakan bahwa Washington akan mengirim bantuan ke Libya timur melalui koordinasi dengan mitra PBB dan pihak berwenang Libya.

Sementara kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa pihaknya terus mengikuti situasi terkini di Libya dengan seksama dan siap untuk memberikan bantuan.

6) Upaya Penyelamatan Terhambat Situasi Politik

Namun upaya penyelamatan terhambat oleh situasi politik di Libya, yang terpecah belah. Libya terbagi antara dua pemerintahan yang saling bersaing di bagian barat dan timur.

Libya bagian barat dikuasai oleh pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli, sementara Libya bagian timur dikendalikan oleh pemerintahan yang terpisah.

"Ada dua pemerintahan di Libya... dan hal ini sebenarnya memperlambat bantuan yang datang ke Libya karena ini agak membingungkan. Ada orang-orang yang menjanjikan bantuan tetapi bantuan tidak kunjung datang." kata jurnalis Libya, abdulkader Assad kepada BBC.

Halaman 2 dari 2
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads