Mengemuka Watak Putin Dibongkar Eks Paspampres yang Kabur dari Rusia

Mengemuka Watak Putin Dibongkar Eks Paspampres yang Kabur dari Rusia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 13 Sep 2023 06:42 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks during an expanded meeting of the Russian Defence Ministry Board at the National Defence Control Centre in Moscow, on December 21, 2022. (Photo by Sergey FADEICHEV / Sputnik / AFP)
Russian President Vladimir Putin (Foto: Sergey FADEICHEV/Sputnik/AFP)
Jakarta -

Watak Presiden Rusia Vladimir Putin dibongkar oleh seorang mantan penjaga keamanan pada kediaman Putin. Mantan penjaga keamanan Kremlin itu mengungkapkan Putin tidak pernah mempercayai pengawalnya sendiri.

Mantan penjaga keamanan bertugas di kediaman Putin di wilayah Crimea. Ia sendiri diketahui telah melarikan diri ke Ekuador.

Dilansir Radio Free Europe, Selasa (12/9/2023), Vitaly Brizhaty sebelumnya bekerja untuk Dinas Perlindungan Federal (FSO), badan pengawal keamanan Kremlin, di wilayah Semenanjung Crimea, yang dicaplok dari Ukraina sejak tahun 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara dengan media independen Rusia, Dozhd TV, Brizhaty secara terang-terangan menyatakan dirinya menentang perang yang dimulai Rusia di Ukraina. Tidak hanya itu, ia juga menyebut pemimpin Kremlin sebagai penjahat perang.

Brizhaty diketahui menjadi personel kedua FSO yang kabur ke luar negeri dan secara terbuka mengkritik Putin atas invasi Rusia ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

Brizhaty sebelumnya bekerja menjaga keamanan Olivye, salah satu dari dua istana Putin yang ada di Crimea.

Simak halaman selanjutnya

Saksikan juga 'Saat Korsel Yakin Kim Jong Un dan Putin Bahas Perdagangan Senjata':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam wawancara dengan Dozhd TV, Brizhaty mengungkapkan watak Putin. Salah satunya, ia menyebut Putin tidak mempercayai pengawalnya sendiri.

Dia mencontohkan bahwa Kremlin akan mengumumkan kedatangan Putin di dua bandara yang berbeda dari Crimea, namun kemungkinan Presiden Rusia itu akan tiba melalui jalur laut.

"Sebesar itu pria ini mengkhawatirkan nyawanya," sebut Brizhaty merujuk pada tabiat Putin.

Lebih lanjut, Brizhaty mengklaim bahwa para personel FSO dilarang berkomunikasi dengan kerabat dari Ukraina, dengan warga negara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, atau siapa pun yang menentang perang di Ukraina.

Dia menyebut adanya ancaman tuntutan pidana untuk pelanggaran terhadap aturan tersebut.

Simak halaman selanjutnya

Dia juga mengatakan dirinya takut dihukum karena salah satu temannya, mantan teman sekelas yang masih berkomunikasi dengannya yang sekarang tinggal di AS dan menentang perang di Ukraina.

Brizhaty menyebut jika temannya itu mengklik 'like' pada postingan Instagram yang pro-Ukraina, dirinya bisa diselidiki.

"Itu benar-benar gila," ucapnya.

Beberapa bulan sejak invasi ke Ukraina dilancarkan, Brizhaty berusaha berhenti dari pekerjaannya di FSO, namun dia malah diberitahu bahwa dirinya akan dikirim untuk berperang di Ukraina jika meninggalkan dinasnya.

Sementara itu, istri Brizhaty yang berasal dari Crimea saat itu mengajukan izin tinggal di Ekuador sebagai pekerja yang memenuhi syarat. Izin tinggal itu akhirnya diterima.

Izin tinggal itu juga berlaku untuk Brizhaty sebagai suami.

Karena FSO dan para personel keamanan Rusia tidak diperbolehkan memiliki paspor asing atau izin tinggal, Brizhaty dipecat. Ia lantas kabur ke Ekuador bersama istrinya.

Halaman 4 dari 3
(dwia/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads