5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 07 Sep 2023 17:52 WIB
FILE PHOTO: Indias Prime Minister Narendra Modi speaks during the Vibrant Gujarat Global Summit in Gandhinagar, India, January 18, 2019. REUTERS/Amit Dave/File Photo
PM India Narendra Modi (Foto: REUTERS/Amit Dave)
Jakarta -

India berencana untuk mengganti nama resminya. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kemungkinan akan mengajukan resolusi pergantian nama itu dalam sidang khusus parlemen yang digelar dua pekan mendatang. Apa nama resmi baru India nantinya?

Seperti dilansir The Economic Times, Kamis (7/9/2023), rencana pergantian nama resmi India terungkap setelah undangan jamuan makan malam kenegaraan KTT G20 yang dikirimkan Presiden India Droupadi Murmu pekan ini menyebutkan jabatannya sebagai 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India'.

Pemimpin Kongres India, Jairam Ramesh, dalam pernyataannya mengonfirmasi hal tersebut. Dilaporkan The Economic Times bahwa pemerintahan Modi akan mengajukan resolusi pergantian nama resmi India menjadi 'Bharat' dalam sidang khusus parlemen pada 18-22 September mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (7/9/2023):

- Rusia Berang AS Kirim Peluru Uranium ke Ukraina: Tidak Manusiawi!

ADVERTISEMENT

Pemerintah Amerika Serikat akan mengirimkan amunisi tank yang mengandung uranium terdeplesi ke Ukraina. Kedutaan Rusia di Washington, AS mengecam hal itu dan menyebutnya sebagai "tanda jelas ketidakmanusiawian".

Peluru uranium kontroversial tersebut merupakan bagian dari bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari $1 miliar untuk Ukraina, yang diumumkan oleh Amerika Serikat pada Rabu (6/9) waktu setempat.

Peluru 120 milimeter tersebut ditujukan untuk tank M1 Abrams, yang diperkirakan akan dikirim ke Ukraina sebelum akhir tahun 2023.

Keputusan AS tersebut "adalah tanda jelas ketidakmanusiawian", kata kedutaan Rusia di Telegram, dikutip kantor berita AFP, Kamis (7/9/2023).

- PM Modi Dikritik soal Ganti Nama India: Negara Bukan Milik Partai!

Upaya pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi untuk mengganti nama India menuai kritikan, terutama dari oposisi. Upaya yang didukung banyak politisi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang kini berkuasa di India dinilai sebagai upaya pemerintah mengalihkan perhatian rakyat dari persoalan penting di negara itu.

Seperti dilansir The Economic Times, Kamis (7/9/2023), rencana pergantian nama resmi India terungkap setelah undangan jamuan makan malam kenegaraan KTT G20 yang dikirimkan Presiden India Droupadi Murmu pekan ini menyebutkan jabatannya sebagai 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India'.

Laporan The Economic Times menyebut bahwa pemerintahan Modi akan mengajukan resolusi pergantian nama resmi India menjadi 'Bharat' dalam sidang khusus parlemen pada 18-22 September mendatang.

Perdebatan soal pergantian nama resmi India itu juga diketahui mencuat setelah BJP menyerang blok oposisi terbaru bernama INDIA, kependekan dari Indian National Developmental Inclusive Alliance atau Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India.

- Armenia Akan Latihan Militer Bersama AS, Rusia Ditinggal?

Armenia akan menjadi tuan rumah latihan militer bersama dengan pasukan Amerika Serikat pada minggu depan. Sebuah sinyal terbaru dari menjauhnya negara bekas republik Uni Soviet tersebut dari sekutu lamanya, Rusia.

Pengumuman itu muncul sehari setelah Moskow menepis kritik dari Armenia bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia gagal menjaga ketertiban di satu-satunya rute yang menghubungkan Armenia ke wilayah separatis Nagorno-Karabakh di Azerbaijan yang memisahkan diri.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/9/2023), Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan latihan Eagle Partner 2023 tersebut bertujuan untuk "meningkatkan tingkat interoperabilitas" antara pasukan Armenia dan AS dalam misi penjaga perdamaian internasional.

Latihan militer tersebut akan diadakan pada 11-20 September di pusat pelatihan Zar, Armenia.

- Kian Panas! AS Akan Kirim Peluru Uranium Kontroversial ke Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan mengirimkan amunisi uranium penembus kendaraan lapis baja ke Ukraina, sebagai bagian dari bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari US$1 miliar yang diumumkan oleh Washington pada Rabu (6/9) waktu setempat.

Peluru 120mm itu termasuk dalam perlengkapan militer senilai US$175 juta untuk Kyiv yang akan diambil dari persediaan AS. Amunisi kontroversial ini adalah untuk ditembakkan oleh tank M1 Abrams, yang diperkirakan akan dikirim ke Ukraina sebelum akhir tahun ini.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/9/2023), amunisi yang mengandung uranium terdeplesi itu masih menjadi kontroversi karena kaitannya dengan masalah kesehatan seperti kanker dan cacat lahir di wilayah di mana amunisi tersebut digunakan dalam konflik di masa lalu. Meskipun amunisi tersebut belum terbukti secara pasti menyebabkan masalah itu.

- India Berencana Ganti Nama Resmi, Jadi Apa?

India berencana untuk mengganti nama resminya. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kemungkinan akan mengajukan resolusi pergantian nama itu dalam sidang khusus parlemen yang digelar dua pekan mendatang. Apa nama resmi baru India nantinya?

Seperti dilansir The Economic Times, Kamis (7/9/2023), rencana pergantian nama resmi India terungkap setelah undangan jamuan makan malam kenegaraan KTT G20 yang dikirimkan Presiden India Droupadi Murmu pekan ini menyebutkan jabatannya sebagai 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India'.

Pemimpin Kongres India, Jairam Ramesh, dalam pernyataannya mengonfirmasi hal tersebut. Dilaporkan The Economic Times bahwa pemerintahan Modi akan mengajukan resolusi pergantian nama resmi India menjadi 'Bharat' dalam sidang khusus parlemen pada 18-22 September mendatang.

"Jadi berita itu memang benar," ucap Ramesh dalam pernyataan via media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads