Kian Panas! AS Akan Kirim Peluru Uranium Kontroversial ke Ukraina

Kian Panas! AS Akan Kirim Peluru Uranium Kontroversial ke Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 07 Sep 2023 09:39 WIB
Members of the U.S. 2nd Battalion, 7th Infantry Regiment, 1st Brigade Combat Team, 3rd Infantry Division get ammunition to the Abrams tank during an exercise at Mielno range near Drawsko-Pomorskie April 16, 2015. REUTERS/Kacper Pempel
Peluru uranium dapat ditembakkan oleh tank Abrams (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan mengirimkan amunisi uranium penembus kendaraan lapis baja ke Ukraina, sebagai bagian dari bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari US$1 miliar yang diumumkan oleh Washington pada Rabu (6/9) waktu setempat.

Peluru 120mm itu termasuk dalam perlengkapan militer senilai US$175 juta untuk Kyiv yang akan diambil dari persediaan AS. Amunisi kontroversial ini adalah untuk ditembakkan oleh tank M1 Abrams, yang diperkirakan akan dikirim ke Ukraina sebelum akhir tahun ini.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/9/2023), amunisi yang mengandung uranium terdeplesi itu masih menjadi kontroversi karena kaitannya dengan masalah kesehatan seperti kanker dan cacat lahir di wilayah di mana amunisi tersebut digunakan dalam konflik di masa lalu. Meskipun amunisi tersebut belum terbukti secara pasti menyebabkan masalah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai produk sampingan dari pengayaan uranium, uranium terdeplesi digunakan untuk amunisi karena kepadatan ekstremnya memberikan peluru kemampuan untuk dengan mudah menembus lapisan baja dan terbakar sendiri dalam awan debu dan logam yang membakar. Dengan demikian, uranium terdeplesi ini ideal untuk digunakan dalam amunisi yang dirancang untuk menargetkan tank-tank lapis baja.

Meskipun uranium terdeplesi bersifat radioaktif, namun kandungannya jauh lebih sedikit dibandingkan uranium yang dihasilkan secara alami, meskipun partikel-partikelnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

ADVERTISEMENT

Amunisi uranium terdeplesi adalah bagian dari persenjataan militer di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, dan penggunaannya tidak dilarang berdasarkan hukum internasional.

Pemerintah Inggris mengatakan awal tahun ini bahwa mereka juga akan memberi Kyiv amunisi penembus lapis baja tersebut, setelah itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mulai menggunakannya di Ukraina.

Simak Video 'Detik-detik Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Paket bantuan militer senilai US$175 juta untuk Ukraina juga mencakup rudal anti-tank, artileri dan mortir, amunisi senjata kecil, dan amunisi penghancur untuk membersihkan rintangan, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman bantuan tersebut muncul di saat Ukraina terus berperang melawan pasukan Rusia dalam serangan balasan yang bergerak lambat, yang dilancarkan Kyiv terhadap pasukan Moskow mulai bulan Juni setelah mendapatkan banyak senjata yang dipasok oleh Barat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam kunjungannya ke Kyiv pada hari Rabu (6/9), bahwa Washington akan "memaksimalkan" upaya untuk mendukung Ukraina, yang dia sebut telah membuat "kemajuan penting" dalam serangan balasannya terhadap Rusia.

Blinken juga mengumumkan bantuan baru senilai ratusan juta dolar untuk Kyiv. Dana ini mencakup US$100 juta untuk pendanaan militer luar negeri, US$90,5 juta untuk bantuan penghapusan ranjau, US$300 juta untuk mendukung penegakan hukum di wilayah-wilayah yang direbut kembali dari Rusia, US$206 juta untuk bantuan kemanusiaan, dan US$203 juta untuk upaya reformasi dan investigasi kejahatan perang.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads