Pemerintah Amerika Serikat dan mengutuk serangan baru Rusia terhadap Ukraina, setelah sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan di sebuah pasar di wilayah timur negara itu.
"Serangan brutal Rusia ini menggarisbawahi pentingnya terus mendukung rakyat Ukraina saat mereka mempertahankan wilayah mereka," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre dalam jumpa pers harian, dikutip kantor berita AFP, Kamis (7/9/2023).
Pernyataan senada disampaikan Uni Eropa yang mengutuk serangan 'keji dan biadab' Rusia terhadap pasar Ukraina timur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uni Eropa pada hari Rabu mengutuk serangan mematikan yang "keji dan biadab" yang dilakukan Rusia terhadap sebuah pasar di Ukraina timur.
"Rusia terus meneror penduduk sipil Ukraina. Serangan rudal keji dan biadab hari ini di area pasar di Kostyantynivka di wilayah Donetsk menewaskan sedikitnya 17 orang, termasuk seorang anak-anak dan melukai puluhan lainnya," kata juru bicara Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
"Serangan ini menyusul peningkatan serangan rudal dan drone selama beberapa bulan terakhir di seluruh Ukraina, terutama terhadap sasaran sipil, yang menewaskan dan melukai lebih dari 410 warga sipil selama dua minggu terakhir saja," imbuhnya.
"Serangan yang disengaja terhadap warga sipil adalah kejahatan perang. Semua komandan, pelaku dan kaki tangan kekejaman ini akan dimintai pertanggungjawaban," kata pernyataan Uni Eropa.
Simak Video 'Detik-detik Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas':
Para pejabat Ukraina mengatakan setidaknya 17 orang di sebuah pasar di Ukraina timur pada hari Rabu (6/9) tewas dalam serangan, yang digambarkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky sebagai serangan yang disengaja.
Proyektil-proyektil menghantam pusat Kostiantynivka - sebuah kota berpenduduk hampir 70.000 orang di wilayah Donetsk - dalam salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir.
"Itu menghancurkan segalanya, semua jendela toko, semuanya berserakan," kata seorang saksi mata kepada AFP.
"Syukurlah kami masih hidup tentunya. Tapi gadis-gadis yang berjualan di sana, semuanya sudah meninggal," tuturnya.