Putra Biden Didakwa Langgar Aturan Senjata Api, Terancam Bui 10 Tahun!

Putra Biden Didakwa Langgar Aturan Senjata Api, Terancam Bui 10 Tahun!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 07 Sep 2023 11:34 WIB
UNITED STATES - JULY 7: Hunter Biden, left, the son of President Joe Biden, his wife Melissa Cohen, and former Sen. Joe Lieberman, I-Conn., attend a ceremony to present the Presidential Medal of Freedom, the nations highest civilian honor, to 17 recipients at the White House on Thursday, July 7, 2022. (Tom Williams/CQ-Roll Call, Inc via Getty Images)
Hunter Biden (dok. CQ-Roll Call, Inc via Getty Imag/Tom Williams)
Washington DC -

Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, akan didakwa sebelum akhir September ini terkait pelanggaran aturan senjata api federal, setelah kesepakatan pembelaannya dalam kasus pajak gagal ditepati.

Seperti dilansir AFP, Kamis (7/9/2023), jaksa khusus David Weiss yang menyelidiki Hunter selama lima tahun terakhir, mengatakan bahwa dewan juri pengadilan akan merilis dakwaan terkait kasus senjata api tersebut sebelum 29 September.

Menurut dakwaan awal yang diajukan Weiss pada Juni lalu, Hunter gagal mengajukan pelaporan pajak secara tepat waktu atas penghasilan yang mencapai lebih dari US 1,5 juta pada tahun 2017 dan tahun 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hunter juga membeli dan menyimpan sebuah pistol tangan selama beberapa pekan pada tahun 2018, meskipun dia secara terbuka mengakui memiliki masalah narkoba yang serius. Aturan hukum yang berlaku sejak lama di AS, seperti dilansir Reuters, melarang para pengguna narkoba untuk memiliki senjata api.

Dalam kesepakatan yang dicapai dengan Weiss pada akhir Juli lalu, Hunter sepakat mengaku bersalah atas dua dakwaan pelanggaran pajak ringan. Sebagai imbalannya, Hunter ditawari hukuman percobaan, karena dia telah membayar utang-utangnya kepada pemerintah AS berserta dendanya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesepakatan yang sama, Weiss sepakat menangguhkan dakwaan pelanggaran senjata api jika Hunter menuntaskan program 'pengalihan praperadilan', yang seringkali melibatkan konseling atau rehabilitasi.

Namun dalam sidang dramatis pada 26 Juli lalu, kesepakatan itu kolaps karena muncul isu Hunter kebal dari dakwaan hukum lainnya yang juga sedang diselidiki oleh Weiss, termasuk dugaan pidana terkait urusan bisnisnya di Ukraina, China dan negara-negara lainnya.

Hakim pada saat itu menyebutkan kemungkinan Hunter didakwa bertindak sebagai pelobi untuk pemerintah asing tanpa mendaftarkan dirinya secara resmi kepada Departemen Kehakiman AS.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Geger Penemuan Kokain di Kantor Presiden AS!':

[Gambas:Video 20detik]



Tiga pekan kemudian, setelah kesepakatan itu gagal, Weiss membatalkan dakwaan-dakwaan pajak dan mengindikasikan pengajuan dakwaan baru ke pengadilan di negara bagian lainnya.

Pada Rabu (6/9) waktu setempat, Weiss mengatakan kepada pengadilan Delaware bahwa Hunter akan didakwa dalam kasus pelanggaran aturan kepemilikan senjata api, yang memiliki ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

Masalah hukum yang dihadapi Hunter, yang kini berusia 53 tahun dan merupakan seorang pengacara serta pelobi lulusan Yale University, telah membayangi kampanye yang dilakukan ayahnya, Biden, untuk kembali menjabat periode kedua dalam pemilu tahun 2024.

Tanpa memberikan bukti apa pun, Partai Republik menuduh Departemen Kehakiman era pemerintahan Biden melindungi Hunter dan menuduh Weiss, yang ditunjuk Partai Republik, bersikap lunak terhadap Hunter.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads