Otoritas China menangkap dua orang yang menjebol Tembok Besar China dengan menggunakan ekskavator. Kedua orang itu nekat menggunakan ekskavator untuk membuat lubang pada Tembok Besar China, yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia itu, demi membuat jalan pintas.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Selasa (5/9/2023), aksi kedua orang itu terbongkar setelah Kepolisian Provinsi Shanxi menemukan dan mengikuti jejak di tanah yang menunjukkan bekas mesin berat yang digunakan untuk menggali jalan pintas menjebol salah satu bagian Tembok Besar China.
Kedua tersangka, menurut laporan televisi pemerintah CCTV, telah mengakui aksi mereka saat diinterogasi oleh kepolisian setempat. Disebutkan bahwa kedua tersangka itu terdiri atas seorang pria berusia 38 tahun dan seorang wanita berusia 55 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan CCTV bahwa kedua tersangka mengaku telah menggunakan alat penggali untuk membuat jalan pintas dengan menjebol tembok dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan lokal. Jalan pintas itu dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan konstruksi mereka.
Kepolisian setempat, dalam pernyataannya, menyebut kedua tersangka diduga memperluas bukaan yang ada pada struktur kuno tersebut, menjadi celah lebar yang cukup besar untuk dilewati ekskavator guna 'menghemat jarak perjalanan'.
Tembok Besar China dibangun sejak abad ketiga Sebelum Masehi (SM) dan berlanjut selama berabad-abad. Tembok dengan total panjang lebih dari 20.000 kilometer ini berfungsi sebagai pertahanan utama bagi Kekaisaran China dan untuk mencegah penjajah asing.
Tahun 1987 silam, Tembok Besar China ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Kenapa Banyak Negara Berlomba ke Bulan?
Bagian tembok yang mengalami kerusakan itu berasal dari Dinasti Ming tahun 1368-1644 silam dan terletak di lokasi berjarak sekitar enam jam perjalanan ke arah barat dari pusat kota Beijing.
Laporan CCTV pada Senin (4/9) waktu setempat menyebut kedua tersangka telah menyebabkan 'kerusakan permanen' pada tembok era Dinasti Ming, yang digambarkan sebagai bagian yang 'relatif utuh' dan memiliki nilai penelitian yang signifikan.
Tayangan televisi pemerintah China menunjukkan dampak kerusakan dalam insiden itu, di mana ruas jalanan berdebu menembus bagian tembok yang dijebol.
"Saat ini, kedua tersangka ditahan secara pidana sesuai aturan hukum dan kasusnya terus didalami," sebut CCTV dalam laporannya.