Putin Keukeuh Serangan Balasan Ukraina Bukan Terhenti, Tapi Gagal!

Putin Keukeuh Serangan Balasan Ukraina Bukan Terhenti, Tapi Gagal!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 05 Sep 2023 12:13 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks during a meeting with Russian war correspondents who cover a special military operation at the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, June 13, 2023. (Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menyebut bahwa serangan balasan Kyiv untuk merebut kembali wilayah-wilayah Ukraina dari Moskow, adalah sebuah "kegagalan".

"Mengenai serangan balasan yang terhenti, ini bukan terhenti. Ini adalah sebuah kegagalan," kata Putin pada konferensi pers bersama pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan di resor Sochi, Rusia pada hari Senin (4/9) waktu setempat. "Setidaknya hari ini seperti ini. Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya. Saya berharap itu akan terus seperti ini," imbuhnya, dikutip kantor berita AFP, Selasa (5/9/2023).

Pemimpin Rusia tersebut berulang kali mengklaim bahwa Ukraina belum mencapai kemajuan apa pun dalam melawan posisi pertahanan Rusia di wilayah-wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dikutip media Al-Jazeera, blogger militer Rusia dan analis militer internasional telah melaporkan masalah serius yang mempengaruhi pasukan Rusia di garis depan, khususnya kurangnya peluru artileri, yang telah memaksa perencana militer Moskow untuk lebih fokus pada akurasi artileri daripada soal jumlah peluru yang ditembakkan dalam pertempuran.

Pada hari Senin, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan bahwa pasukan Kyiv telah merebut kembali sekitar 3 km persegi (1,16 mil persegi) wilayah dalam seminggu terakhir di sekitar kota Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Rusia pada bulan Mei lalu setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.

ADVERTISEMENT

Maliar juga melaporkan "keberhasilan" dalam arah desa Novodanylivka dan Novoprokopivka di wilayah Zaporizhia, tetapi tidak memberikan rinciannya.

Menurut Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington, DC, infanteri Ukraina telah maju di wilayah barat Zaporizhia ke posisi di luar garis pertama pertahanan Rusia.

Simak Video 'Kim Jong Un Akan Bertemu Putin di Rusia, Bahas Pasokan Senjata':

[Gambas:Video 20detik]



Namun karena tidak adanya Ukraina yang memindahkan alat berat ke wilayah tersebut, ISW mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Kyiv telah menembus pertahanan Rusia di Zaporizhia barat.

"Pasukan Ukraina kemungkinan besar berniat untuk mempertahankan posisi tersebut," kata ISW, seraya menambahkan bahwa pihaknya "tidak siap untuk menilai bahwa pasukan Ukraina telah menembus lapisan pertahanan Rusia karena tidak adanya alat berat Ukraina yang terlihat di wilayah tersebut".

Para pejabat di Kyiv dalam beberapa pekan terakhir marah atas kritik internasional yang dilaporkan di media Barat, bahwa serangan balasan Ukraina terlalu lambat dan terhambat oleh taktik yang buruk - terutama menempatkan pasukan di terlalu banyak lokasi.

Kyiv berpendapat bahwa tentaranya terhambat oleh ladang ranjau dan parit anti-tank Rusia yang luas di sepanjang garis depan, dan bahwa pasukan Ukraina bergerak perlahan dan terus-menerus untuk menyelamatkan nyawa.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads