Pertama Kali, AS Akan Pasok Amunisi Uranium Kontroversial ke Ukraina

Pertama Kali, AS Akan Pasok Amunisi Uranium Kontroversial ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 02 Sep 2023 14:07 WIB
Members of the U.S. 2nd Battalion, 7th Infantry Regiment, 1st Brigade Combat Team, 3rd Infantry Division get ammunition to the Abrams tank during an exercise at Mielno range near Drawsko-Pomorskie April 16, 2015. REUTERS/Kacper Pempel
Ilustrasi -- Tentara AS memasang amunisi ke dalam tank Abrams dalam latihan di Polandia (dok. REUTERS/Kacper Pempel)
Washington DC -

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk pertama kalinya akan mengirimkan amunisi uranium terdeplesi ke Ukraina. Amunisi penembus lapis baja kontroversial yang mengandung uranium itu diyakini bisa membantu Kyiv dalam menghancurkan tank-tank Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/9/2023), rencana pengiriman amunisi uranium terdeplesi ini dikonfirmasi oleh dua pejabat AS yang tidak disebut namanya dan disebutkan dalam dokumen yang dilihat langsung oleh Reuters.

Uranium terdeplesi merupakan uranium yang mempunyai kadar isotop U235 yang lebih rendah dari uranium alami, biasanya akibat proses pengayaan uranium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amunisi uranium terdeplesi itu merupakan bagian dari paket bantuan militer terbaru AS untuk Ukraina yang akan diumumkan pada pekan depan. Amunisi jenis itu bisa ditembakkan dari tank Abrams buatan AS dan bisa membantu dalam menghancurkan tank-tank Rusia.

Menurut sumber yang memahami persoalan ini, diperkirakan amunisi uranium terdeplesi itu akan dikirimkan ke Ukraina dalam beberapa pekan mendatang.

ADVERTISEMENT

Salah satu pejabat AS yang tidak disebut namanya menyebut paket bantuan terbaru itu akan bernilai antara US$ 240 juta hingga US$ 375 juta tergantung pada apa saja yang disertakan.

Nilai dan isi dari paket itu masih dalam tahap penyelesaian. Gedung Putih belum memberikan tanggapan resminya atas laporan tersebut.

Meskipun Inggris telah mengirimkan amunisi uranium ke Ukraina awal tahun ini, pengiriman amunisi serupa akan menjadi yang pertama oleh AS dan kemungkinan besar akan memicu kontroversi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Benderang Cahaya Bendera Ukraina di Menara Eiffel

[Gambas:Video 20detik]



Hal ini terjadi menyusul keputusan sebelumnya oleh pemerintahan Biden untuk mengirimkan amunisi cluster ke Ukraina, meskipun banyak kekhawatiran soal bahaya dari senjata itu terhadap warga sipil.

Penggunaan amunisi uranium terdeplesi menjadi perdebatan sengit, dengan para penentangnya seperti Koalisi Internasional untuk Melarang Senjata Uranium menyebut ada risiko kesehatan berbahaya dari menelan atau menghirup debu uranium terdeplesi, termasuk memicu kanker dan cacat lahir.

Sebagai produk sampingan dari pengayaan uranium, uranium terdeplesi digunakan sebagai amunisi karena kedapatannya yang ekstrem memberikan kemampuan dengan mudah menembus lapisan baja dan bisa terbakar sendiri dalam awan debu dan logam panas.

Meskipun uranium terdeplesi bersifat radioaktif, kandungannya jauh lebih sedikit dibandingkan uranium yang dihasilkan secara alami, walaupun partikelnya bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads