Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya, membuka jalan bagi Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak untuk mengumumkan penggantinya.
Dilansir media The Telegraph, Kamis (31/8/2023), Wallace (53) mengatakan dalam surat pengunduran dirinya kepada PM Sunak bahwa merupakan "suatu kehormatan untuk mengabdi bersama para pria dan wanita di angkatan bersenjata dan badan intelijen yang berkorban begitu banyak demi keamanan kita".
Dalam suratnya, Wallace mengatakan kepada Sunak: "Setelah banyak pertimbangan, saya telah mengambil keputusan untuk meminta agar saya diizinkan mundur. Saya memenangkan kursi saya pada tahun 2005 dan setelah bertahun-tahun, inilah saatnya bagi saya untuk berinvestasi pada bagian-bagian kehidupan yang telah saya abaikan, dan untuk mencari peluang baru."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih atas dukungan dan persahabatan Anda. Anda dan Pemerintah akan terus mendapat dukungan saya," imbuh Wallace dalam surat pengunduran dirinya.
Sebelumnya pada Juli lalu, Wallace telah menyampaikan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan pada perombakan kabinet berikutnya. Dilansir BBC, dia mengatakan kepada Sunday Times bahwa dia tidak akan mencalonkan diri pada pemilihan umum berikutnya, namun menolak untuk mundur "sebelum waktunya" dan memicu pemilihan sela.
Wallace pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan di bawah tiga perdana menteri dan memainkan peran penting dalam respons Inggris terhadap perang di Ukraina.
Lihat juga Video: Badan Intelijen Inggris Pantau Kasus Kecelakaan Pesawat Bos Wagner
Wallace memainkan peran vokal dalam mendukung Ukraina, termasuk mengawasi pengiriman senjata dan kendaraan ke tentaranya.
Posisinya sebagai menteri pertahanan ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina membuat profilnya meningkat di dalam dan luar negeri.
Wallace telah menjabat lebih lama dibandingkan menteri pertahanan Konservatif sebelumnya, namun mengatakan kepada Sunday Times bahwa dia sadar akan dampak jabatan tersebut terhadap keluarganya.
Wallace mengatakan kepada surat kabar tersebut: "Meskipun saya bangga telah bekerja dengan begitu banyak orang luar biasa dan membantu berkontribusi dalam melindungi negara besar ini, kerugian yang harus saya tanggung karena menempatkan hal tersebut di atas keluarga saya adalah sesuatu yang sangat saya sedihkan."