Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa negara-negara Barat yang mendukung negaranya dalam melawan invasi Rusia tidak akan memberikan dukungan lagi, jika Kyiv 'memindahkan' pertempuran ke wilayah Moskow. Zelensky menyebut Ukraina akan ditinggal sendirian oleh negara-negara Barat.
Seperti dilansir CNN, Senin (28/8/2023), hal itu disampaikan Zelensky dalam wawancara terbaru dengan media nasional pada Minggu (27/8) waktu setempat.
"Saya meyakini bahwa ini menjadi risiko besar, kita pasti akan dibiarkan sendirian," ucap Zelensky dalam wawancara tersebut, ketika ditanya apakah sudah waktunya bagi militer Ukraina untuk bergerak ke wilayah Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (28/8/2023):
- Taliban Larang Wanita Afghanistan Kunjungi Taman Nasional
Taliban yang kini menguasai wilayah Afghanistan akan mengerahkan pasukan keamanannya untuk menegakkan larangan bagi para wanita untuk mengunjungi taman nasional paling populer di negara tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (28/8/2023), rencana pengerahan pasukan keamanan itu diumumkan oleh Kementerian Pencegahan Tindak Kejahatan dan Promosi Kebajikan dalam pernyataan yang dirilis pekan ini.
Kementerian itu juga menuduh wanita-wanita di Afghanistan tidak memperhatikan cara yang benar untuk mengenakan jilbab atau hijab, saat berkunjung ke Taman Nasional Band-e-Amir yang ada di Provinsi Bamiyan.
Rencana Taliban mengerahkan pasukan keamanannya itu diumumkan sepekan setelah Menteri Pencegahan Tindak Kejahatan dan Promosi Kebajikan, Mohammad Khalid Hanafi, mengunjungi provinsi tersebut.
- Mengerikan! Geng Tembaki Demonstran di Haiti, 7 Orang Tewas
Mengerikan! Setidaknya tujuh orang tewas setelah sebuah geng bersenjata melepaskan tembakan ke arah aksi protes yang dipimpin sebuah gereja di pinggiran ibu kota Haiti.
Marie Yolène Gilles, direktur kelompok hak asasi manusia Fondasyon Je Klere, mengatakan kepada CNN, ratusan orang dikumpulkan oleh seorang pemimpin gereja Kristen, berbaris di Canaan, pinggiran utara ibu kota Port-au-Prince, dan berunjuk rasa menentang kekerasan geng, ketika geng lokal melepaskan tembakan dengan senapan mesin.
Jumlah orang yang terbunuh pada Sabtu (26/8) waktu setempat itu kemungkinan besar lebih tinggi, mengingat jumlah orang yang ikut dalam aksi tersebut, kata direktur Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia GΓ©dΓ©on Jean.
"Ada tanggung jawab ganda yang harus ditegakkan: tanggung jawab pendeta yang membawa orang-orang tak bersalah ini ke tempat penjagalan, dan khususnya otoritas peradilan dan kepolisian yang tidak mencegah hal ini," kata Jean seperti dilansir CNN, Senin (28/8/2023).
- 8 Marinir AS Masih Dirawat di RS Usai Kecelakaan Mematikan di Australia
Sekitar delapan personel Marinir Amerika Serikat (AS) masih menjalani perawatan medis di rumah sakit pada Senin (28/8) waktu setempat, setelah menjadi korban kecelakaan pesawat dalam latihan militer yang digelar di wilayah Australia bagian utara. Sedikitnya tiga personel Marinir AS tewas dalam insiden mematikan itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/8/2023), salah satu personel Marinir AS yang dirawat di rumah sakit dilaporkan kini dalam perawatan intensif.
Simak juga 'Penampakan Senjata-Pelaku Penembakan 3 Orang Kulit Hitam di Florida AS':
Sekitar 23 personel Marinir AS ada di dalam pesawat militer buatan Boeing MV-22B Osprey jenis til-rotor yang terjatuh di Pulau Melville, sebelah utara Darwin, pada Minggu (27/8) pagi waktu setempat, saat latihan militer berlangsung untuk tentara yang berbasis di sana.
Kepala Menteri Northern Territory, Natasha Fyles, menyebut delapan Marinir AS masih menerima perawatan medis di rumah sakit. Fyles menyatakan dirinya ingin 'meyakinkan keluarga mereka bahwa mereka mendapatkan perawatan terbaik dan kami berupaya memastikan mereka mendapatkan dukungan'.
- Lagi, Rusia Hancurkan Drone Ukraina di Dekat Moskow
Sistem pertahanan udara Rusia dilaporkan berhasil menghancurkan sebuah drone yang terdeteksi mengudara di dekat wilayah Moskow pada Senin (28/8) dini hari. Otoritas Moskow menyatakan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat drone yang diduga kuat milik Ukraina itu.
Seperti dilansir Reuters dan The Independent, Senin (28/8/2023), Wali Kota Moskow Sergei Sobyain menuturkan dalam pernyataannya via Telegram bahwa drone itu dihancurkan saat terbang menuju ke kota Moskow.
"Hari ini, pasukan pertahanan udara di wilayah Lyubertsy menghancurkan sebuah drone yang terbang menuju ke Moskow. Layanan darurat sudah dikerahkan ke lokasi," sebut Sobyanin dalam pernyataannya.
- Zelensky Khawatir Ditinggal Barat Jika 'Pindahkan' Pertempuran ke Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa negara-negara Barat yang mendukung negaranya dalam melawan invasi Rusia tidak akan memberikan dukungan lagi, jika Kyiv 'memindahkan' pertempuran ke wilayah Moskow. Zelensky menyebut Ukraina akan ditinggal sendirian oleh negara-negara Barat.
Seperti dilansir CNN, Senin (28/8/2023), hal itu disampaikan Zelensky dalam wawancara terbaru dengan media nasional pada Minggu (27/8) waktu setempat.
"Saya meyakini bahwa ini menjadi risiko besar, kita pasti akan dibiarkan sendirian," ucap Zelensky dalam wawancara tersebut, ketika ditanya apakah sudah waktunya bagi militer Ukraina untuk bergerak ke wilayah Rusia.
Zelensky menyatakan bahwa perjuangan Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya sangat terbantu oleh hubungan yang terjalin antara Kyiv dan sekutu-sekutu Baratnya.