Sekitar delapan personel Marinir Amerika Serikat (AS) masih menjalani perawatan medis di rumah sakit pada Senin (28/8) waktu setempat, setelah menjadi korban kecelakaan pesawat dalam latihan militer yang digelar di wilayah Australia bagian utara. Sedikitnya tiga personel Marinir AS tewas dalam insiden mematikan itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/8/2023), salah satu personel Marinir AS yang dirawat di rumah sakit dilaporkan kini dalam perawatan intensif.
Sekitar 23 personel Marinir AS ada di dalam pesawat militer buatan Boeing MV-22B Osprey jenis til-rotor yang terjatuh di Pulau Melville, sebelah utara Darwin, pada Minggu (27/8) pagi waktu setempat, saat latihan militer berlangsung untuk tentara yang berbasis di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Menteri Northern Territory, Natasha Fyles, menyebut delapan Marinir AS masih menerima perawatan medis di rumah sakit. Fyles menyatakan dirinya ingin 'meyakinkan keluarga mereka bahwa mereka mendapatkan perawatan terbaik dan kami berupaya memastikan mereka mendapatkan dukungan'.
Penyebab kecelakaan pesawat itu belum diketahui secara jelas. Namun otoritas Australia telah meluncurkan penyelidikan terhadap insiden maut itu.
Sementara itu, upaya-upaya juga dilakukan untuk mencari tiga jenazah Marinir AS yang tewas.
Komisioner Kepolisian Northern Territory, Michael Murphy, menuturkan kepada wartawan setempat dan pemulihan dan penyelidikan akan memakan waktu yang 'berkepanjangan, lama dan rumit'. Dia menambahkan bahwa para penyelidik akan berada di lokasi kecelakaan 'setidaknya 10 hari'.
Ditegaskan Murphy bahwa semuanya didedikasikan dalam hal sumber daya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kepada media setempat, Murphy menuturkan bahwa pesawat militer itu menghantam daratan di area semak-semak yang lebat, namun para petugas darurat berhasil mencapai lokasi dengan cepat karena adanya landasan terbang di dekat lokasi.
Keberhasilan petugas darurat untuk mendarat begitu dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat, sebut Murphy, memungkinkan para korban luka dirawat lebih cepat. "Mungkin telah menyelamatkan beberapa nyawa," sebutnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam pernyataannya, melontarkan pujian untuk para Marinir AS yang gugur.
"Mereka telah mengabdi untuk negara kita dengan keberanian dan kebanggaan, dan pikiran serta doa saya bersama keluarga mereka hari ini, dengan tentara-tentara lainnya yang luka-luka dalam kecelakaan itu, dan dengan seluruh keluarga (Korps Marinir AS)," ucapnya.