Donald Trump tidak jadi dipenjara! Padahal sebelumnya, mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu dijerat dengan 91 dakwaan dan perintah penangkapan.
91 Dakwaan untuk Trump termasuk 13 dakwaan terbaru dari pengadilan negara bagian Georgia pada pertengahan Agustus kemarin yakni soal Pemilu AS 2020, ada juga 34 dakwaan sebelumnya di New York, 40 dakwaan di Florida, dan beberapa dakwaan tambahan bulan lalu namun tak disebut jumlahnya secara persis.
Kasus-kasusnya meliputi soal Pemilu AS 2020, soal suap ke bintang porno, hingga temuan dokumen rahasia di resort mewah Mar-a-Lago di Florida.
Untuk 13 dakwaan terbaru soal Pilpres 2020 pada tengah bulan Agustus, Trump didakwa berupaya mengubah hasil Pilpres 2020 untuk memenangkan dirinya. Sebagaimana diketahui, Trump kalah oleh Joe Biden pada saat itu.
Trump dituding melakukan konspirasi tindakan kriminal untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020 di negara bagian Georgia. Kasus ini bermula dari panggilan telepon pada 2 Januari 2021, di mana Trump mendesak pejabat tinggi urusan pemilu di Georgia, Brad Raffensperger, untuk menemukan surat suara yang cukup, agar Trump dapat membalikkan kekalahannya yang tipis di negara bagian tersebut. Raffensperger menolak untuk melakukan itu.
Empat hari kemudian, pada 6 Januari 2021, dan dua minggu sebelum Trump melepaskan jabatannya, para pendukungnya menyerbu Gedung Kongres AS. Serbuan itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah anggota parlemen mengesahkan kemenangan Biden.
Selanjutnya, Trump menyerahkan diri:
(dnu/dnu)