Sejak invasi Rusia dilancarkan ke Ukraina, RVC bertempur bersama pasukan Ukraina dan mengklaim berada di balik beberapa serangan di wilayah Rusia.
"Mari kita akhiri operasi militer khusus yang berdarah-darah," ucap Kapustin dalam seruannya untuk tentara bayaran Wagner, menggunakan istilah resmi Rusia untuk menyebut invasinya ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu, kita akan berbaris ke Moskow dan kali ini kita tidak akan berhenti di 200 kilometer sebelum jalan lingkar Moskow, tapi akan terus berjalan sampai akhir," tegasnya.
Kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin itu terjadi dua bulan setelah tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata melawan Kremlin, yang berujung kegagalan. Tentara bayaran Wagner berhasil menguasai kota Rostov dan bergerak ke Moskow, namun berbelok saat mencapai area yang berjarak 200 kilometer dari ibu kota Rusia itu.
Rusia mengumumkan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin itu. Namun sepertinya hasil penyelidikan itu tidak akan menggoyahkan keyakinan meluas bahwa Prigozhin dibunuh sebagai balasan atas pemberontakan tentara bayaran Wagner melawan Kremlin.
Dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir Alarabiya News, kelompok yang berafiliasi dengan tentara bayaran Wagner, Grey Zone, menuduh Kementerian Pertahanan Rusia telah menembak jatuh pesawat yang membawa Prigozhin.
"Pesawat itu ditembak jatuh di langit di atas wilayah Tver oleh pasukan pertahanan udara pada Kementerian Pertahanan Rusia," tuduh Grey Zone dalam saluran Telegram miliknya, tanpa menyertakan bukti.
(nvc/ita)