Ledakan tambang batu bara menewaskan 11 orang di provinsi Shaanxi di China utara, lapor media pemerintah China pada Selasa (22/8).
Ledakan itu terjadi pada pukul 20:26 pada hari Senin (21/8) waktu setempat di Tambang Batubara Xintai dekat kota Yan'an, lapor media CCTV, mengutip biro manajemen darurat kota tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/8/2023), sekitar 90 orang berada di tambang pada saat ledakan, sembilan di antaranya terjebak di dalam dan "ditemukan tanpa tanda-tanda vital" pada pukul 09:00 pada hari Selasa (22/8), menurut CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang lainnya yang berhasil mencapai permukaan "cedera serius dan meninggal setelah upaya resusitasi gagal", kata CCTV.
Lebih lanjut dikatakan 11 orang lainnya "luka-luka ringan" dan telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, seraya menambahkan bahwa "tanda-tanda vital mereka stabil".
"Penyebab kecelakaan itu saat ini sedang diselidiki," kata CCTV.
Keselamatan tambang di China telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Namun, kecelakaan masih sering terjadi di industri yang protokol keselamatannya sering longgar, terutama di lokasi yang paling sederhana.
Pada bulan Februari lalu, tambang batu bara ambruk di wilayah utara Mongolia Dalam menyebabkan puluhan orang dan kendaraan terkubur di bawah tumpukan puing.
Pihak berwenang tidak mengungkapkan jumlah korban tewas terakhir selama berbulan-bulan, hanya mengatakan pada bulan Juni bahwa 53 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Simak juga 'Saat Ilmuwan China Temukan Spesies Baru saat Menyelidiki Sumber Air':