Pasukan Israel menembak mati seorang remaja putra Palestina di dekat kota Jenin di Tepi Barat pada hari Selasa (22/8), ketika kekerasan melonjak di wilayah itu.
Sementara itu, di Tepi Barat selatan, pasukan Israel melakukan dua penangkapan terkait penembakan mematikan pada Senin (21/8) terhadap seorang pemukim Yahudi di dekat kota Hebron.
"Othman Mohammed Abu Khurog, 17, meninggal setelah dia ditembak di kepala oleh pendudukan (pasukan Israel)," kata kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Khurog tewas ketika bentrokan meletus di kota kecil Zababdeh, sebelah tenggara Jenin, yang dimasuki pasukan Israel untuk melakukan penangkapan, lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa.
Militer Israel mengatakan pasukan melepaskan tembakan setelah "alat peledak" dilemparkan ke arah mereka.
Pasukan Israel secara rutin melakukan serangan ke daerah-daerah seperti Jenin. Kematian Abu Khurog terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat.
Sebelumnya pada hari Senin (21/8) lalu, pemukim Israel, Batsheva Nigri ditembak mati dari kendaraan yang lewat saat bepergian dengan mobil di dekat Hebron bersama putrinya dan seorang pria.
Putrinya tidak terluka tetapi pria itu terluka parah, kata tentara dan petugas medis.
Simak juga 'Hizbullah ke Israel: Kalian Akan Kembali ke Zaman Batu Jika Serang Libanon':
Militer Israel mengatakan, dua warga Palestina di Hebron yang dicurigai terlibat dalam penembakan itu ditangkap pada Selasa ketika pasukan Israel memburu pembunuh wanita itu, menutup jalan-jalan di daerah itu.
Nigri adalah seorang guru dan penduduk Beit Hagai, sebuah permukiman Israel di Hebron.
Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, menyebut pembunuhannya sebagai "tindakan heroik" dan "tanggapan normal" terhadap perluasan pemukiman Israel yang terus-menerus di Tepi Barat yang diduduki.
Pemukiman tersebut dianggap ilegal menurut hukum internasional tetapi, tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, sekitar 490.000 orang Israel tinggal di berbagai komunitas seperti itu bersama hampir tiga juta orang Palestina.