Mantan perdana menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra kembali ke kerajaannya pada hari Selasa (22/8), setelah 15 tahun hidup di pengasingan. Kepulangannya ini terjadi beberapa jam sebelum parlemen Thailand akan memilih perdana menteri baru.
Miliarder itu mendarat dengan jet pribadi di bandara Don Mueang, Bangkok pada pukul 9 pagi waktu setempat, dan disambut oleh ratusan pendukungnya yang mengibarkan spanduk dan menyanyikan lagu-lagu.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/8/2023), Thaksin muncul sebentar dari gedung terminal untuk membungkuk dan memberikan karangan bunga di depan foto Raja Maha Vajiralongkorn sebagai tanda penghormatan, sebelum melambaikan tangan kepada para pendukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pemilik Manchester City itu kemudian dibawa pergi oleh para petugas untuk menghadapi penangkapan atas kasus-kasus kriminal lama.
Anggota parlemen Thailand akan memberikan suara pada sore hari untuk melantik taipan bisnis Srettha Thavisin sebagai perdana menteri di kepala koalisi yang dipimpin oleh partai Pheu Thai -- inkarnasi terbaru dari gerakan politik Thaksin.
Sebelumnya, sebuah video di Facebook yang diposting oleh adik perempuannya Yingluck, menunjukkan pria berusia 74 tahun itu berjabat tangan dengan awak pesawat saat dia menaiki jetnya di Singapura.
"Hari yang kamu tunggu akhirnya datang," tulis Yingluck.
Thaksin sebelumnya mengatakan dia siap menghadapi keadilan untuk kembali ke tanah airnya dan melihat cucu-cucunya, meskipun dia telah lama menyatakan bahwa tuduhan pidana terhadapnya bermotif politik.
"Saya ingin meminta izin untuk kembali tinggal di tanah Thailand dan berbagi udara dengan sesama saudara dan saudari saya di Thailand," tulisnya di X (tadinya Twitter) pada hari Senin (21/8).
Lihat juga Video: Gudang Petasan di Thailand Meledak, 9 Orang Tewas-Ratusan Terluka
Di bandara, ratusan pendukung dari gerakan "Kaos Merah" yang setia kepada Thaksin berkumpul menyanyikan lagu-lagu dan melambai-lambaikan spanduk -- sebagian besar mengenakan warna merah seperti biasanya.
Thaksin telah divonis bersalah secara in absentia dalam empat kasus pidana, meskipun undang-undang pembatasan telah berakhir dalam satu kasus. Hukuman penjara terhadapnya total 10 tahun.
Dari bandara, dia akan dibawa ke Mahkamah Agung, diberikan surat perintah penjara dan ditahan.
Tidak jelas berapa lama Thaksin akan menjalani hukuman penjara. Rekan-rekannya berharap dia bisa dipindahkan ke tahanan rumah setelah penahanan singkat, meski tidak ada jaminan.
Sekian lama absen dari negara tersebut, Thaksin tetap menjadi politisi Thailand yang paling berpengaruh dan kontroversial di zaman modern.