152 Orang Tewas, PM India Bertekad Akhiri Bentrokan Etnis di Manipur

152 Orang Tewas, PM India Bertekad Akhiri Bentrokan Etnis di Manipur

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 16:16 WIB
FILE PHOTO: Indias Prime Minister Narendra Modi speaks during the Vibrant Gujarat Global Summit in Gandhinagar, India, January 18, 2019. REUTERS/Amit Dave/File Photo
PM India Narendra Modi (dok. REUTERS/Amit Dave)
New Delhi -

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan pemerintahannya sedang berupaya mengakhiri bentrokan antar etnis yang marak di wilayah terpencil Manipur sejak Mei lalu. Lebih dari 150 orang dilaporkan tewas dalam serentetan bentrokan berdarah antara etnis-etnis berbeda di wilayah tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (15/8/2023), rival-rival politik Modi mengecamnya karena gagal menghentikan tindak kekerasan yang marak di negara bagian Manipur. Sementara kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh partai nasionalis Hindu yang menaungi Modi telah mengobarkan konflik.

Namun saat berpidato dari Benteng Merah yang megah dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan India pada Selasa (15/8) waktu setempat, Modi mengklaim konflik telah mereda dan perdamaian yang terjadi dalam beberapa hari terakhir 'harus dilanjutkan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini akan membuka jalan bagi sebuah resolusi -- yang hanya bisa ditemukan melalui perdamaian," sebut Modi dalam pidatonya.

"Semua warga India bersama dengan orang-orang di Manipur, dan pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat sedang mengupayakan perdamaian," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Pidato di Benteng Merah untuk menandai peringatan Hari Kemerdekaan India dari Inggris menjadi tradisi tahunan sejak PM pertama negara itu, Jawaharlal Nehru, menjabat. Pidato pada Selasa (15/8) menjadi yang terakhir sebelum pemilu digelar tahun depan, di mana dia akan kembali mencalonkan diri untuk periode ketiga.

Kritikan keras untuk Modi datang dari lawan politik utamanya, Rahul Gandhi, yang menuduh PM India itu 'bersiap membakar seluruh negeri' karena gagal mengendalikan konflik di negaranya sendiri.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Lebih dari 50 Orang Tewas Akibat Longsor di Himalaya

[Gambas:Video 20detik]




Human Rights Watch, dalam pernyataannya, menuding pemerintah negara bagian Manipur, yang dipimpin oleh partai yang menaungi Modi, telah memfasilitas konflik dengan 'kebijakan memecah-belah yang memajukan mayoritas warga Hindu'.

Pekan lalu, Modi dengan mudah lolos dari mosi tidak percaya yang diajukan untuk mengecam tindakan pemerintahannya atas kekerasan yang marak terjadi.

Sedikitnya 152 orang tewas dalam rentetan tindak kekerasan di Manipur, sejak bentrokan bersenjata pecah antara etnis mayoritas Meitei yang menganut Hindu dan etnis minoritas Kuki yang menganut agama Kristen.

Puluhan ribu tentara tambahan dikerahkan ke Manipur untuk melakukan patroli, dan jam malam diberlakukan serta aksi internet diputus sementara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads