Tentara Israel menembak mati dua warga Palestina di Jericho, Tepi Barat yang diduduki. Ini merupakan serangan mematikan pertama di daerah Jericho selama berbulan-bulan.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/8/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Qusay Omar Suleiman al-Walaji yang berusia 16 tahun dan Mohammed Ribhi Njoom, berumur 25 tahun, ditembak di dada oleh pasukan Israel "selama serangan di Jericho saat fajar hari ini".
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk mengomentari serangan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu adalah serangan mematikan pertama sejak 1 Mei di Jericho, sebuah kota kuno di Lembah Yordan yang terletak di dekat Laut Mati.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi lonjakan kekerasan dalam konflik Israel-Palestina, yang ditandai dengan penyerbuan militer Israel serta serangan mematikan oleh warga Palestina dan Israel.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967.
Tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, wilayah Tepi Barat adalah rumah bagi sekitar tiga juta warga Palestina dan sekitar 490.000 warga Israel yang tinggal di permukiman, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Serangan di Jericho menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini menjadi 216 orang.
Sekitar 28 warga Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia juga tewas, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari sumber-sumber resmi di kedua pihak. Mereka termasuk, di pihak Palestina, para petempur serta warga sipil dan, di pihak Israel, tiga anggota minoritas Arab.