Sedikitnya 58 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di India, termasuk sembilan orang yang tewas dalam peristiwa runtuhnya sebuah kuil populer. Tim penyelamat terus mencari orang-orang yang dikhawatirkan hilang.
Hujan lebat berhari-hari telah menghanyutkan kendaraan, menghancurkan bangunan, dan menghancurkan jembatan di negara-negara bagian Himachal Pradesh and Uttarakhand di wilayah Himalaya utara.
Banjir dan tanah longsor biasa terjadi dan menyebabkan kerusakan yang meluas selama musim hujan yang berbahaya di India. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/8/2023), sedikitnya 50 orang tewas di Himachal Pradesh sejak Minggu lalu.
"Sebanyak mungkin personel dikerahkan untuk bantuan dan penyelamatan," kata menteri utama negara bagian tersebut, Sukhvinder Singh Sukhu dalam sebuah pernyataan pada Senin (14/8) malam waktu setempat.
Sukhu mengatakan sebelumnya bahwa hingga 20 orang lainnya dikhawatirkan terperangkap di bawah reruntuhan setelah tanah longsor, dan mengimbau warga untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menghindari mendekati sungai.
Foto-foto dari daerah yang paling parah terdampak di Himachal Pradesh menunjukkan mayat-mayat ditarik keluar dari tumpukan tanah yang telah menghancurkan bangunan dan atap.
Sedikitnya sembilan orang tewas ketika tanah longsor memicu runtuhnya sebuah kuil Hindu di ibu kota negara bagian Shimla. Para pejabat khawatir ada lebih banyak lagi orang yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa bencana alam baru-baru ini telah menyebabkan "masalah yang tak terbayangkan" bagi keluarga di seluruh negeri.
"Saya mengungkapkan simpati saya kepada mereka semua dan saya meyakinkan mereka bahwa pemerintah negara bagian dan pusat akan bekerja sama," katanya kepada warga di Red Fort di New Delhi dalam pidato tahunannya.