.webp)
Sedikitnya 24 orang tewas dan puluhan orang lainnya dikhawatirkan hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di India.
Hujan deras selama berhari-hari telah menghanyutkan kendaraan, menghancurkan bangunan, dan menghancurkan jembatan di negara bagian Uttarakhand dan Himachal Pradesh di India utara.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (14/8/2023), banjir dan tanah longsor biasa terjadi dan menyebabkan kerusakan yang meluas selama musim hujan yang berbahaya di India. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan bencana alam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukhvinder Singh Sukhu, menteri utama negara bagian yang terkena dampak paling parah, Himachal Pradesh, mengatakan sedikitnya 16 orang telah meninggal dalam 24 jam terakhir, termasuk sembilan orang di dalam sebuah kuil Hindu yang runtuh di ibu kota negara bagian Shimla.
"Pemerintah setempat terus membersihkan puing-puing untuk menyelamatkan orang-orang yang mungkin masih terjebak," kata menteri utama Himachal Pradesh tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sukhu mengimbau warga untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menghindari mendekati sungai. Sekolah-sekolah di negara bagian telah ditutup, tambahnya.
Di negara bagian tetangga Uttarakhand, tim penyelamat bergegas untuk memindahkan puing-puing bangunan setelah orang-orang dikhawatirkan terkubur, ketika hujan lebat memicu tanah longsor.
Setidaknya delapan orang telah tewas sejak Jumat lalu di negara bagian itu, kata para pejabat.
Musim hujan di Asia Selatan sangat penting bagi pertanian dan penghidupan jutaan orang. Namun, musim hujan itu juga membawa kehancuran setiap tahunnya berupa tanah longsor dan banjir.
Simak juga 'Saat 26 Orang Tewas Akibat Longsor di India, Ratusan Lainnya Masih Tertimbun':
