Tim ilmuwan militer China yang dipimpin Yuan telah melakukan serangkaian uji coba teknologi yang ekstensif untuk memastikan sistem pendingin terbaru itu memenuhi spesifikasi kinerja yang dibutuhkan militer. Perangkat itu telah digunakan pada sejumlah senjata laser yang sedang dikembangkan.
"Sejauh ini, banyak desain canggih dan kemajuan penelitian soal manajemen termal hembusan udara dinamis di China yang belum dilaporkan. Ini merupakan pertama kalinya beberapa desain dan hasil uji coba (telah) dipublikasikan," sebut tim ilmuwan militer China dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China telah mengembangkan senjata laser berenergi tinggi untuk menghancurkan atau melumpuhkan target-target seperti drone, rudal dan pesawat. Senjata-senjata ini memiliki keunggulan karena bisa menyerang target dengan kecepatan cahaya, yang menjadikannya sangat efektif melawan target yang bergerak cepat.
Senjata laser semacam itu juga berpotensi lebih hemat biaya dibandingkan sistem berbasis rudal tradisional, karena tidak memerlukan amunisi mahal dan bisa diisi ulang dengan cepat.
Bahkan jika diperlukan, menurut beberapa ilmuwan militer, China juga berencana menggunakan senjata laser terhadap satelit-satelit seperti Starlink milik SpaceX.
Persenjataan ini bisa mengganggu kemampuan komunikasi, navigasi dan pengintaian musuh, serta bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan strategis dalam konflik berbasis luar angkasa.
(nvc/ita)