Kyiv -
Perang belum berhenti di Eropa Timur. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertekad membalas serangan Rusia yang menewaskan seorang bayi Ukraina.
Awalnya, pasukan Rusia melancarkan serangan di Ukraina Selatan, yakni di Desa Shyrka Balka, Kherson. Dilansir AFP, Senin (14/8/2023), serangan tersebut menewaskan bayi, bocah laki-laki 12 tahun, dan orang tuanya.
Tujuh orang tewas dalam serangan ini. Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko mengatakan tujuh orang korban terdiri dari 3 orang dewasa dan 2 anak tewas. Asap hitam mengepul dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang suami, istri, dan putri mereka yang berusia 23 hari tewas oleh tembakan artileri musuh," ujar Klymenko.
Dalam pernyataan terpisah, Klymenko mengatakan putra pasangan kedua orang tua tersebut sebelumnya sempat dirawat dalam kondisi kritis, tetapi kini dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara itu di desa Stanislav sebanyak dua orang tewas, dan satu orang terluka. Dua orang yang tewas merupakan pria berusia 57 tahun dan 71 tahun, sementara seorang wanita terluka.
"Teroris harus dihentikan. Mereka harus dihentikan dengan paksa," kata Klymenko.
Kherson adalah salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang diklaim telah dianeksasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September.
Akhir tahun lalu, pasukan Rusia menarik diri dari kota Kherson tetapi terus menargetkan permukiman di wilayah tersebut.
Selanjutnya, Zelenksy ancam membalas:
Simak juga 'Rusia Mulai Waswas oleh Ancaman Nyata NATO':
[Gambas:Video 20detik]
Zelensky ancam membalas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengancam akan merespons gempuran militer Rusia dengan 'pembalasan yang benar-benar adil'. Dilansir CNN, sekitar 17 gempuran Moskow menghantam Kherson dalam serangan itu.
"Di mana-mana prajurit kita membalas teror para penjajah. Tidak ada satu hari pun ketika kejahatan Rusia tidak mendapatkan pembalasan yang sepenuhnya dari kita," tegas Zelensky dalam pidato hariannya untuk rakyat Ukraina.
Pernyataan Zelensky itu disampaikan menyusul rentetan serangan Ukraina yang dilaporkan oleh otoritas Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa serangan drone lainnya menghantam wilayah Belgorod pada Minggu (13/8) waktu setempat dan gempuran melanda wilayah Kursk. Kedua wilayah itu terletak di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Pada Sabtu (12/8) waktu setempat beberapa foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap putih menjulang dari jembatan Crimea yang menghubungkan wilayah itu dengan daratan utama Rusia. Laporan menyebut dua rudal ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Rusia di atas jembatan itu.
"Setiap penjajah telah dihancurkan, setiap peralatan Rusia dibakar ... asap yang sangat jelas di jembatan Kerch dan banyak lagi -- semua ini membuktikan bahwa kita tidak akan membiarkan kejahatan Rusia tidak terjawab," tegas Zelensky dalam pidatonya.
Selanjutnya, serangan Rusia ke hotel PBB:
Serangan Rusia ke hotel PBB
Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah hotel yang ada di wilayah Zaporizhzhia, Ukriaina, yang pernah menjadi basis utama bagi staf-staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di negara tersebut. Sedikitnya satu orang tewas dan sekitar 16 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Moskow.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/8/2023), kepolisian nasional Ukraina melaporkan bahwa sebuah rudal Iskander yang diluncurkan Rusia menghantam kota Zaporizhzhia pada Kamis (10/8) malam, sekitar pukul 19.20 waktu setempat.
"Zaporizhzhia. Kota ini menderita setiap harinya akibat gempuran Rusia. Sebuah kebakaran terjadi di gedung sipil setelah para penjajah menyerangnya dengan rudal," ucap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataannya.
Gubernur Zaporizhzhia Yuriy Malashko, dalam pernyataannya, menyebut terdapat empat anak-anak di antara 16 korban luka akibat serangan rudal itu.
Sejumlah gambar dan video yang dibagikan oleh para pejabat setempat menunjukkan sebuah kawah berukuran besar di dekat sebuah bangunan, kemudian beberapa mobil yang ringsek parah dan bangunan berlantai empat yang mengalami kerusakan parah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini