Pengusaha Taiwan dan Anaknya Didakwa Jadi Mata-mata China

Pengusaha Taiwan dan Anaknya Didakwa Jadi Mata-mata China

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 16:59 WIB
Bendera Taiwan
Ilustrasi
Taipei -

Seorang pengusaha Taiwan dan anak laki-lakinya didakwa menjadi mata-mata China dalam persidangan yang digelar di Tainan, kota tertua di negara tersebut. Keduanya didakwa merekrut dua tentara yang diduga membantu mereka mengumpulkan informasi rahasia, untuk Beijing, soal latihan militer terbesar di Taiwan.

Kedua tentara itu juga turut didakwa dalam kasus ini. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (8/8/2023).

Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan cabang Tainan dalam pernyataannya menyebut ayah dan anak yang menjadi terdakwa itu bermarga Huang. Disebutkan juga bahwa keduanya 'dibujuk' oleh dua pejabat China, yang mereka temui setelah pindah ke Fujian untuk menjalankan bisnis tahun 2015 lalu, untuk 'mengumpulkan dokumen rahasia pertahanan nasional'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keduanya bermaksud untuk membahayakan keamanan nasional, dan bersama-sama mengembangkan jaringan di Taiwan untuk memikat dan menyerap ... tentara-tentara yang bertugas aktif," sebut jaksa penuntut dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (7/8) malam.

Kedua terdakwa itu didakwa telah melanggar undang-undang (UU) keamanan nasional dan UU perlindungan rahasia negara.

ADVERTISEMENT

Dua tentara yang direkrut keduanya juga diadili dan didakwa melanggar UU pidana untuk Angkatan Bersenjata dan didakwa atas tindak korupsi. Kedua tentara yang direkrut itu bertugas pada Divisi Pertahanan Udara dan Rudal Angkatan Udara Taiwan.

Disebutkan dalam pernyataan jaksa penuntut bahwa pasangan ayah dan anak itu meminta kedua tentara tersebut untuk menandatangani surat yang isinya menyatakan 'kesetiaan' pada China, serta mengatur agar kedua tentara itu bertemu pejabat China di luar negeri.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kemudian bersama-sama mereka mengumpulkan delapan informasi soal latihan militer Han Kuang, yang merupakan latihan perang tahunan terbesar di Taiwan yang berlangsung dua pekan lalu, dan mengumpulkan 'beberapa dokumen rahasia militer lainnya' untuk diserahkan kepada pejabat China.

Penyerahan itu dilakukan baik secara langsung, maupun melalui telepon genggam.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya dan meningkatkan tekanan militer juga politik terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir. Kedua negara juga diketahui telah saling memata-matai sejak berakhirnya perang sipil antara nasionalis dan komunis China tahun 1949 silam.

Kasus Huang ini terungkap setelah Kementerian Pertahanan Taiwan berjanji meningkatkan upaya anti-spionase, pekan lalu, menyusul penahanan seorang Letnan Kolonel pada Angkatan Darat yang diduga mengumpulkan informasi intelijen untuk Beijing.

Sejumlah mantan pejabat tinggi militer Taiwan, dalam beberapa tahun terakhir, dituduh menjadi mata-mata China. Pada Maret lalu, seorang pensiunan Laksamana Angkatan Laut dan seorang mantan anggota parlemen didakwa atas dugaan membangun jaringan mata-mata untuk Beijing di Taiwan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads