Bocorkan Rahasia Militer ke China, Perwira Militer Taiwan Ditangkap

Bocorkan Rahasia Militer ke China, Perwira Militer Taiwan Ditangkap

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 15:29 WIB
FILE - A Taiwanese soldier holds a Taiwan national flag near a group of soldiers with red markings on their helmets to play the role of an enemy during the annual Han Kuang military exercises simulating an attack on an airfield at Taoyuan International Airport in Taoyuan, Northern Taiwan, Wednesday, July 26, 2023. Taiwan’s defense ministry says Wednesday, Aug. 2, that it has detained an army officer and several collaborators on suspicion of handing military secrets to China. (AP Photo/Chiang Ying-ying, File)
Ilustrasi -- Personel militer Taiwan (dok. AP Photo/Chiang Ying-ying, File)
Taipei -

Otoritas Taiwan menahan seorang perwira militer dan beberapa kolaboratornya atas dugaan membocorkan rahasia militer negara itu kepada China. Perwira militer Taiwan itu juga diduga membentuk badan mata-mata beranggotakan personel militer aktif dan pensiunan militer untuk mengumpulkan intelijen bagi Beijing.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (2/8/2023), Kementerian Pertahanan Taiwan menuturkan bahwa seorang Letnan Kolonel bermarga Hsieh dan beberapa terdakwa lainnya diduga telah direkrut oleh China untuk membocorkan rahasia pertahanan nasional dan informasi lainnya.

"Kementerian Pertahanan Nasional merasa sedih dan sangat mengecam sejumlah kecil oknum yang melanggar kewajiban membela negara dan melakukan kejahatan seperti mengkhianati rakyat negara ini," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penahanan itu dilakukan saat ketegangan militer antara Taiwan dan China semakin meningkat. Beijing mengklaim Taipei yang memiliki pemerintahan demokratis sebagai bagian wilayah kedaulatannya.

China telah sejak lama menjalankan kampanye untuk merekrut pensiunan personel militer Taiwan untuk memasok rahasia negara, dengan imbalan uang atau hadiah.

ADVERTISEMENT

Laporan surat kabar lokal Taipei Times, yang mengutip sumber Kejaksaan Tinggi Taiwan, menyebut Hsieh juga diduga mengembangkan organisasi mata-mata beranggotakan para personel militer aktif saat ini dan pensiunan militer yang bertugas mengumpulkan intelijen untuk China.

Tidak disebutkan lebih lanjut ancaman hukuman untuk tuduhan-tuduhan semacam itu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Seorang pensiunan militer berpangkat Mayor dan tiga orang lainnya, menurut Taipei Times, juga telah diinterogasi dalam kasus tersebut.

Namun mereka kemudian dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 20.000 dolar Taiwan Baru (Rp 9,6 juta) hingga 600.000 dolar Taiwan Baru (Rp 288,2 juta).

Bulan lalu, otoritas Taiwan menahan lima orang, termasuk seorang instruktur yo-yo China, atas dugaan menjadi mata-mata Beijing.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads