Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mendeteksi karsinogen, zat pemicu kanker, dalam level yang tidak aman di pusat kendali peluncuran bawah tanah yang ada di pangkalan rudal nuklir Montana. Temuan ini diumumkan saat ratusan orang melaporkan diagnosis kanker di wilayah tersebut.
Perintah pembersihan terbaru telah diberikan untuk area tersebut. Demikian seperti dilansir Associated Press, Selasa (8/8/2023).
"(Temuan) Ini menjadi yang pertama dari pengambilan sampel ekstensif pada pangkalan rudal balistik antarbenua AS yang aktif untuk mengatasi masalah kanker secara spesifik, yang dibahas oleh anggota komunitas rudal," demikian pernyataan Komando Tempur Global Angkatan Udara AS yang dirilis Senin (7/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sampel tersebut, menurut pernyataan itu, dua fasilitas peluncuran di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana menunjukkan tingkat PCB yang lebih tinggi dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). PCB merupakan zat berminyak atau lilin yang diidentifikasi sebagai kemungkinan karsinogen oleh EPA.
Merespons temuan itu, Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara, Jenderal Thomas Bussiere, mengarahkan 'langkah-langkah segera untuk memulai proses pembersihan fasilitas yang terdampak dan mengurangi paparan oleh para penerbang dan penjaga kita terhadap kondisi yang berpotensi berbahaya'.
Setelah penjelasan militer yang didapatkan Associated Press pada Januari lalu menunjukkan bahwa setidaknya sembilan missileer -- prajurit yang bertanggung jawab memantau dan menembakkan rudal -- didiagnosis dengan limfoma non-Hodgkin, merupakan kanker darah yang langka.
Data itu didapat setelah Sekolah Kedokteran Dirgantara Angkatan Udara melakukan penelitian untuk melihat kanker di antara komunitas awak rudal di AS. Limfoma non-Hodgkin merupakan jenis kanker darah yang menggunakan sistem getah bening tubuh yang melawan infeksi untuk menyebar.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.