Rusia Siap Luncurkan Misi ke Bulan, Pertama dalam 50 Tahun

Rusia Siap Luncurkan Misi ke Bulan, Pertama dalam 50 Tahun

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 11:13 WIB
Bulan dari ISS
Ilustrasi -- Foto Bulan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS (dok. Jessica Watkins/NASA)
Moskow -

Otoritas Rusia mengumumkan akan meluncurkan kendaraan luar angkasa yang akan mendarat di Bulan pekan ini, setelah mengalami banyak penundaan sebelumnya. Ini akan menjadi misi ke Bulan yang pertama dalam nyaris 50 tahun terakhir oleh Moskow.

Seperti dilansir AFP, Selasa (8/8/2023), badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengumumkan bahwa peluncuran kendaraan pendarat Luna-25 dijadwalkan akan dilakukan pada Jumat (11/8) dini hari mendatang.

Peluncuran itu akan menjadi misi terbaru ke Bulan sejak Rusia pertama kali meluncurkan kendaraan pendarat tahun 1976 silam. Misi ini juga menandai upaya Moskow untuk memulai kembali dan membangun program luar angkasa perintis era Uni Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi ke Bulan ini akan menjadi misi pertama dalam proyek Bulan terbaru yang disusun Moskow dan dilakukan ketika Presiden Vladimir Putin berupaya memperkuat kerja sama di luar angkasa dengan China, setelah hubungan dengan Barat terputus usai dimulainya invasi ke Ukraina setahun lalu.

Para insinyur Rusia, sebut Roscosmos, telah merakit roket Soyuz di kosmodrom Vostochny yang ada di wilayah Timur Jauh Rusia untuk peluncuran kendaraan pendarat di Bulan.

ADVERTISEMENT

"Luna-25 harus melakukan pendaratan lembut, mengambil dan menganalisis sampel tanah dan melakukan penelitian ilmiah jangka panjang," jelas Roscosmos dalam pernyataannya.

Kendaraan pendarat dengan empat kaki yang memiliki berat sekitar 800 kilogram itu diperkirakan akan mendarat di area kutub selatan Bulan. Sebaliknya, sebagian besar pendaratan di Bulan sebelumnya terjadi di dekat ekuator Bulan.

Kendaraan luar angkasa buatan Rusia itu diperkirakan akan tiba di Bulan sekitar lima hari setelah diluncurkan dari Bumi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Intip Luna-25, Kendaraan Luar Angkasa Rusia yang Akan Mendarat di Bulan':

[Gambas:Video 20detik]



Setelah Putin mengerahkan tentara Rusia ke Ukraina tahun lalu, Badan Antariksa Eropa (ESA) menegaskan tidak akan bekerja sama dengan Moskow dalam peluncuran Luna-25, maupun dalam misi-misi luar angkasa selanjutnya.

Meskipun tidak mendapat dukungan ESA, Rusia menyatakan akan tetap melanjutkan rencana meluncurkan misi ke Bulan dan mengganti peralatan ESA dengan instrumen ilmiah buatan Moskow.

Saat berbicara di kosmodrom Vostochny tahun lalu, Putin mengatakan bahwa Uni Soviet yang pertama mengirimkan manusia ke luar angkasa tahun 1961 silam meskipun ada sanksi 'total'. Dia bersikeras menyatakan Moskow akan terus mengembangkan program ke Bulan, meskipun ada sanksi Barat sebagai respons atas invasi ke Ukraina.

"Kami dipandu oleh ambisi nenek moyang kami untuk bergerak maju, terlepas dari segala kesulitan dan segala upaya untuk mencegah kami dalam gerakan ini dari luar," tegas Putin.

Pada Juni lalu, kepala Roscosmos, Yuri Borisov, menggambarkan peluncuran yang akan datang berisiko tinggi. "Misi ini melibatkan pendaratan di kutub selatan. Tidak ada seorang pun di dunia yang pernah melakukan hal seperti itu," ucapnya saat bertemu Putin.

"Kemungkinan keberhasilan menyelesaikan misi semacam itu diperkirakan sekitar 70 persen," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads