.webp)
Jasad-jasad manusia telah ditemukan di lokasi di mana sebuah helikopter militer Australia jatuh ke laut lepas pantai timur laut negara itu.
Empat awak berada di dalam helikopter MRH-90 Taipan tersebut ketika jatuh di dekat Kepulauan Whitsunday selama latihan militer multinasional pada malam 28 Juli lalu.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/8/2023), Kepala Operasi Gabungan Angkatan Darat, Letnan Jenderal Greg Bilton, mengatakan kepada wartawan di Queensland, bahwa jasad-jasad telah ditemukan oleh kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad tersebut berada sekitar 40 meter (130 kaki) di bawah permukaan air bersama dengan puing-puing helikopter, termasuk bagian kokpit.
Bilton mengatakan bidang puing-puing itu "konsisten dengan dampak bencana yang tinggi", dan jasad-jasad manusia yang ditemukan tidak mungkin diidentifikasi sampai lebih banyak serpihan ditemukan.
Bilton menambahkan, upaya tim pencari terhambat oleh arus kuat dan cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung hingga minggu depan.
Sementara itu, penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu, namun tim pencari belum menemukan kotak hitam helikopter tersebut.
"Ini tugas yang sulit tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk menemukannya -- kotak hitam sangat penting untuk membantu kami memahami apa yang sebenarnya terjadi," kata Bilton.
Semua komunikasi dari helikopter "normal" sebelum jatuh, tambahnya.
Menyusul kecelakaan itu, armada Taipan Australia dikandangkan. Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan pada hari Senin lalu, bahwa seluruh armada helikopter militer itu tidak akan terbang lagi sampai penyelidikan kecelakaan selesai.
Sebelumnya, Taipan, yang memiliki sejarah bermasalah, telah dijadwalkan berhenti beroperasi pada akhir tahun ini, dengan militer Australia beralih ke Black Hawk.
