PM Wanita Pertama Tunisia Tiba-tiba Dipecat, Alasannya Misterius

PM Wanita Pertama Tunisia Tiba-tiba Dipecat, Alasannya Misterius

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 11:25 WIB
Presiden Tunisia Kais Saied berbicara dengan PM Najla Bouden pada tahun 2021 lalu. (Slim Abid/Tunisian Presidency via AP)
Presiden Tunisia Kais Saied berbicara dengan PM Najla Bouden pada tahun 2021 lalu (dok. Slim Abid/Tunisian Presidency via AP)
Tunis -

Presiden Tunisia Kais Saied tiba-tiba memecat Perdana Menteri (PM) Najla Bouden, wanita pertama yang memimpin pemerintahan di negara Afrika Utara tersebut. Alasan pemecatan Bouden misterius karena tidak diungkapkan secara jelas ke publik.

Seperti dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), pemecatan Bouden itu diumumkan dalam video yang dirilis oleh kantor kepresidenan Tunisia pada Selasa (1/8) malam waktu setempat. Diketahui juga dalam video itu bahwa Saied telah menunjuk pengganti Bouden, yaitu Ahmed Hachani.

Menurut profil Facebook miliknya, Hachani bekerja di Bank Sentral Tunisia dan pernah kuliah jurusan hukum di Universitas Tunis, yang diketahui menjadi tempat Saied mengajar sebagai dosen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video yang dirilis kantor kepresidenan juga menunjukkan bahwa kepala pemerintahan yang baru di Tunisia, yang sosoknya tidak diketahui oleh masyarakat umum, langsung dilantik di hadapan presiden.

Bouden diangkat oleh Saied pada 11 Oktober 2021, atau sekitar 2,5 bulan setelah Presiden Tunisia itu memberikan dirinya kekuasaan yang besar pada 25 Juli dengan memecat PM-nya pada saat itu dan membubarkan parlemen.

ADVERTISEMENT

Sejak perebutan kekuasaan itu, Saied memerintah dengan dekrit.

Konstitusi yang telah diamandemen melalui referendum pada musim panas tahun 2022, sangat mengurangi kekuasaan parlemen dan memberikan kekuasaan tak terbatas untuk kantor kepresidenan Tunisia.

Lihat juga Video 'Warga Tunisia Keluhkan Panas Ekstrem: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Parlemen baru menjabat sejak musim semi tahun 2023 setelah pemilu legislatif digelar pada akhir tahun 2022, yang diboikot oleh partai oposisi dan diabaikan oleh para pemilih dengan tingkat partisipasi pemilu hanya mencapai sekitar 10 persen saja.

Dalam beberapa kesempatan selama beberapa bulan terakhir, Presiden Tunisia memerintahkan pemberhentian berbagai menteri, termasuk Menteri Luar Negeri, tanpa memberikan alasannya.

Sejak Februari lalu, sekitar 20 tokoh oposisi, media dan bisnis dijebloskan ke penjara dalam gelombang penangkapan yang juga berdampak pada Rached Ghannouchi, pemimpin partai Ennahdha yang terinspirasi Islamis dan salah satu pengkritik presiden paling terkenal.

Mereka dituduh 'berkomplot melawan keamanan negara' dan Saied menyebut mereka sebagai 'teroris'.

Amnesty International menyebut penangkapan semacam itu sebagai 'perburuan penyihir yang bermotivasi politik'.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads