Mereka kembali melakukan eksekusi di hadapan publik, melarang pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di atas kelas enam dan melarang perempuan bekerja di sebagian besar bidang pekerjaan.
Awal pekan ini, Taliban mengumumkan bahwa semua salon kecantikan harus ditutup karena menawarkan layanan yang mereka nilai dilarang oleh Islam. Penutupan salon kecantikan ini menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga mempelai pria selama perayaan pernikahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban juga dilaporkan melarang supir taksi untuk membawa penumpang perempuan yang tidak mengenakan burqa.
Hampir dua tahun sejak militan Islam Taliban merebut kekuasaan, sejumlah perempuan wanita di Afganistan masih menolak perintah untuk menutup wajah. Banyak yang menolak memakai burqa dan masih berjalan di jalanan dengan wajah terbuka.
Tahun lalu, pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada memerintahkan perempuan untuk sepenuhnya menutupi wajah mereka di depan umum "karena ini tradisional dan terhormat," menurut keputusan yang dikeluarkan pada Mei 2022.
(fas/rfs)