Terjadi lagi miliarder atau pengusaha Rusia tewas secara misterius. Terakhir, ada Anton Cherepennikov (40) yang ditemukan tewas di kantornya.
Seperti dilansir Newsweek, Selasa (25/7/2023), Anton Cherepennikov merupakan pemimpin perusahaan IT terbesar di Rusia, ICS Holding. Laporan media-media lokal menyebut Cherepennikov ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kantornya yang ada di Moskow beberapa waktu lalu.
Menurut media-media lokal Rusia, penyebab awal kematian Cherepennikov disimpulkan sebagai serangan jantung. Namun, salah satu sahabatnya, Vasily Polonsky, tidak percaya begitu saja dengan penyebab resmi kematian Cherepennikov itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebab pasti dari kematian pengusaha ini akan ditetapkan kemudian," kata kantor berita independen berbahasa Rusia, Baza, dalam laporannya.
ICS Holding yang dipimpin Cherepennikov, menurut laporan surat kabar Rusia Novaya Gazeta, digunakan oleh FSB untuk mengawasi aktivitas online dari warga Rusia. Laporan The Sun menyebut sosok Cherepennikov sebagai pemilik dari sebagian besar sistem penyadapan telepon dan penyimpan aktivitas internet di Rusia.
Disebutkan juga bahwa perusahaan Cherepennikov itu menerima keuntungan dari undang-undang (UU) yang diberlakukan sejak tahun 2018, yang memperketat pengawasan oleh FSB terhadap warga Rusia.
UU itu memungkinkan para operator telekomunikasi untuk menyimpan rekaman audio dari semua panggilan dan pesan teks selama masa enam bulan, dan lalu lintas internet selama satu bulan. ICS Holding dijatuhi sanksi-sanksi internasional sejak Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu.
Sosok Cherepennikov
Sosok Cherepennikov dikenal sebagai mitra lama dari seorang oligarki Rusia bernama Alisher Usmanov. Usmanov dijatuhi sanksi internasional atas hubungannya dengan Presiden Vladimir Putin.
Laporan Novaya Gazeta menyebut Cherepennikov juga pernah menjadi salah satu anggota dewan USM Holdings, serta dewan operator ponsel Megafon dan USM Telecom, yang semuanya dikendalikan oleh Usmanov.
Cherepennikov menjadi tokoh elite kedua terkait rezim Putin yang meninggal dalam 48 jam terakhir di Rusia. Sebelumnya, seorang miliarder bernama Igor Kudryakov yang merupakan mantan pejabat pemerintah dan pengusaha kaya ditemukan tewas di dalam apartemennya di Moskow.
Laporan media lokal menyebut Kydryakov telah didiagnosis menderita kanker.
Selanjutnya: Kematian Misterius Pavel Antov
Simak Video: AS Mulai Lelah dengan Tingkah 'Manja' Zelensky
Kematian Misterius Pavel Antov
Konglomerat Rusia yang juga pengkritik Presiden Vladimir Putin, Pavel Antov, dilaporkan tewas usai jatuh dari jendela hotel di India. Taipan sosis Rusia itu jatuh dari hotel mewah dua hari setelah temannya meninggal karena 'serangan jantung' dalam perjalanan ke India
Dilansir Daily Mail, Selasa (27/12/2022), Antov dijuluki sebagai 'Politisi terpilih berpenghasilan tertinggi' Rusia. Pengkritik perang Putin di Ukraina itu ditemukan tewas setelah jatuh secara misterius dari sebuah hotel di India.
Antov berasal dari partai utama pro-Putin Rusia Bersatu. Dia diketahui melakukan perjalanan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-66 yang akan datang.
Seorang teman laki-laki di partainya meninggal 'karena serangan jantung' pada Kamis pekan lalu, dan politisi kaya itu meninggal dua hari kemudian.
Taipan yang juga seorang anggota parlemen di majelis legislatif wilayah Vladimir itu terdaftar sebagai pejabat terpilih berpenghasilan tertinggi di Rusia pada 2019. Konsul Jenderal Rusia di Kolkata, Alexei Idamkin, mengatakan kepada TASS bahwa Antov 'jatuh' dari jendela hotel di Rayagada yang berada di negara bagian Odisha.
"Kami terus mengikuti penyelidikan dan menerima semua informasi dari polisi Odisha," kata diplomat tersebut.
Kritik Antov untuk Perang di Ukraina
Pada bulan Juni, Antov mengkritik perang dan serangan udara di Kyiv sebagai 'teror' Rusia yang melukai warga sipil Ukraina. Dia menyoroti serangan rudal Rusia.
"Seorang gadis telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan, ayah gadis itu tampaknya telah meninggal. Sang ibu mencoba ditarik keluar dengan derek - dia terjebak di bawah lempengan. Sejujurnya, sangat sulit untuk menyebut ini selain teror," ujarnya.
Dia kemudian dengan cepat berada di bawah tekanan kuat dan menarik komentar itu. Antov juga membuat permintaan maaf yang merendahkan.
Dia membuat perubahan dan mengklaim postingannya di media sosial adalah 'kesalahpahaman yang tidak menguntungkan' dan 'kesalahan teknis'.
Dia bersikeras bahwa dia 'selalu mendukung Presiden' dan 'dengan tulus' mendukung tujuan operasi militer Putin - tetapi wartawan lokal membantah keras hal ini. Laporan media India mengatakan, pengusaha daging Rusia itu 'melompat' dari atap hotel dan ditemukan dalam genangan darah.