"Kami telah berulang kali menyatakan dan dapat mengulangi kembali, bahwa kami, Angkatan Bersenjata kami, tidak pernah menyerang fasilitas infrastruktur sipil, apalagi katedral, gereja, atau objek serupa lainnya," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (24/7/2023).
Sebelumnya dilaporkan bahwa, Katedral Transfigurasi Odesa rusak berat setelah serangan rudal di Odesa, Ukraina, Minggu (23/7/2023). Para pejabat Ukraina menyebut pasukan Rusia menyerang kota Odesa pada hari Minggu (23/7), melanjutkan rentetan serangan yang telah merusak infrastruktur pelabuhan penting di Ukraina selatan dalam seminggu terakhir. Sedikitnya satu orang tewas dan 22 lainnya luka-luka dalam serangan dini hari itu, kata para pejabat.
Katedral bersejarah itu sempat dihancurkan Uni Soviet pada 1939, tapi dibangun kembali pada tahun 2003. Itu merupakan gereja Ortodoks terbesar di Odesa.
Akibat serangan rudal tersebut, sebagian bangunan gereja hancur, lantainya tertutup puing-puing, dan bongkahan-bongkahan robek dari dinding hiasan katedral. UNESCO murka dengan mengatakan bahwa Rusia bersikap kurang ajar, karena pihak Rusia menargetkan beberapa situs di kawasan Warisan Dunia.
UNESCO mengatakan akan mengirim misi dalam beberapa hari mendatang untuk menaksir kerusakan. Pusat bersejarah Odesa dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO awal tahun ini, dan badan tersebut mengatakan serangan Rusia bertentangan dengan janji Moskow untuk berhati-hati dalam menyelamatkan situs Warisan Dunia di Ukraina.
Lihat Video 'Penampakan Katedral Bersejarah Ukraina Hancur Dibombardir Putin':
(ita/ita)