Menlu AS: Ukraina Berhasil Rebut 50 Persen Wilayah yang Diduduki Rusia

Menlu AS: Ukraina Berhasil Rebut 50 Persen Wilayah yang Diduduki Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 24 Jul 2023 16:40 WIB
U.S. Secretary of State Antony Blinken speaks during a press conference in Jakarta, Indonesia, July 14, 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana//File Photo
Menlu AS Antony Blinken (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana//File Photo)
Washington DC -

Ukraina dilaporkan berhasil merebut kembali separuh wilayahnya yang diduduki pasukan Rusia sejak invasi dilancarkan setahun lalu. Namun Kyiv juga menghadapi 'pertempuran sangat keras' dalam merebut kembali lebih banyak wilayahnya yang masuk diduduki Moskow.

Seperti dilansir Reuters, Senin (24/7/2023), hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam wawancara dengan media terkemuka CNN pada Minggu (23/7) waktu setempat.

"Itu sudah direbut kembali sekitar 50 persen dari yang awalnya diduduki," ungkap Blinken dalam wawancara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih relatif awal dari serangan balasan. Situasinya sulit," sebutnya.

"Itu tidak akan berlangsung dalam seminggu atau dua minggu ke depan. Kami masih memperkirakan itu akan memakan waktu beberapa bulan," imbuh Blinken.

ADVERTISEMENT

Akhir bulan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa kemajuan untuk serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia 'lebih lambat dari yang diinginkan'.

Ukraina telah berhasil merebut kembali beberapa desa di bagian selatan dan wilayah sekitar kota Bakhmut yang hancur di bagian timur negara itu, namun sejauh ini belum mencapai terobosan besar dalam pertempuran melawan garis pertahanan Rusia yang sangat kuat.

Lihat Video 'Rusia Kembali Serang Odesa, Zelensky: 19 Jenis Rudal Diluncurkan':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah Ukraina akan mendapatkan pasokan jet tempur F-16 buatan AS, Blinken mengatakan dirinya meyakini hal itu akan terwujud.

"Dan fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka mendapatkannya, mereka dilatih dengan baik, mereka bisa merawat pesawat-pesawat itu, dan menggunakannya dengan cara yang cerdas," ucapnya.

Koalisi 11 negara dilaporkan akan mulai melatih para pilot militer Ukraina dalam menerbangkan jet tempur F-16 pada Agustus mendatang di Denmark, kemudian pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.

Kyiv telah sejak lama meminta bantuan jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin, namun penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan bulan lalu bahwa belum ada keputusan akhir soal pasokan semacam itu. Para pejabat AS memperkirakan pasokan semacam itu akan memakan waktu setidaknya 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman jet tempur.

AS sejauh ini telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina dengan nilai totalnya mencapai lebih US$ 41 miliar (Rp 616,9 triliun) sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads