PM Kamboja Ingatkan Ukraina Tak Gunakan Bom Cluster dari AS!

PM Kamboja Ingatkan Ukraina Tak Gunakan Bom Cluster dari AS!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 10 Jul 2023 10:20 WIB
Cambodias Prime Minister Hun Sen attends the ASEAN summit held in Phnom Penh, Cambodia November 11, 2022. REUTERS/Cindy Liu/File Photo
PM Kamboja Hun Sen (dok. REUTERS/Cindy Liu/File Photo)
Phnom Penh -

Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen, yang negaranya masih bergulat dengan sisa-sisa perang mematikan, mengingatkan Ukraina untuk tidak menggunakan bom cluster yang dilarang di 120 negara. Hal ini dilontarkan usai Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana memasok bom cluster ke Kyiv.

Seperti dilansir AFP, Senin (10/7/2023), kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) internasional mengutuk keras keputusan Washington memasok bom cluster karena bahaya besar yang diberikannya jika tidak meledak, dan potensinya membahayakan warga sipil selama bertahun-tahun bahkan hingga konflik usai.

"Ini akan menjadi bahaya terbesar bagi Ukraina selama bertahun-tahun atau hingga seratus tahun, jika bom cluster digunakan di area-area yang diduduki Rusia di wilayah Ukraina," ujar Hun Sen dalam peringatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyinggung soal 'pengalaman menyakitkan' Kamboja soal bom cluster AS yang dijatuhkan dalam perang pada awal tahun 1970-an, warisan asing yang membuat puluhan ribu orang cacat atau terbunuh.

"Sudah lebih dari setengah abad. Belum ada cara untuk menghancurkan semuanya," ucap Hun Sen, merujuk pada sisa-sisa bom cluster yang tidak meledak.

ADVERTISEMENT

"Sebagai rasa kasihan saya untuk rakyat Ukraina, saya memohon kepada Presiden AS sebagai pemasok dan Presiden Ukraina sebagai penerima untuk tidak menggunakan bom cluster dalam perang karena korban sesungguhnya adalah warga Ukraina," cetusnya.

Bom cluster yang dilarang oleh lebih dari 120 negara, merupakan senjata yang melepaskan sejumlah besar bom berukuran lebih kecil yang bisa membunuh secara membabi-buta di wilayah yang luas dan mengancam warga sipil. Bom cluster yang gagal meledak bisa memicu bahaya selama bertahun-tahun, bahkan jauh setelah konflik berakhir.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Dilarang 120 Negara, Rencana AS Pasok Bom Cluster ke Ukraina Dikritik

[Gambas:Video 20detik]




Undang-undang (UU) tahun 2009 melarang ekspor bom cluster AS dengan tingkat kegagalan lebih tinggi dari 1 persen, yang mencakup hampir semua persediaan militer Washington.

Presiden Joe Biden, dalam tanggapan atas kritikan yang muncul, menyebut keputusan untuk memasok bom cluster menjadi keputusan sulit. Namun dia juga menegaskan bahwa pasukan Ukraina mulai kehabisan amunisi dalam pertempuran sengit melawan Rusia untuk merebut kembali wilayahnya.

Secara terpisah, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, mengungkapkan bahwa Kyiv telah memberikan jaminan untuk menggunakan bom cluster dengan sangat hati-hati dan meminimalkan risiko bagi warga sipil.

Sementara Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) AS Colin Kahl menambahkan bahwa Ukraina juga berjanji tidak akan menggunakan bom cluster di daerah berpenduduk sipil, dan akan mencatat di mana saja lokasi mereka menggunakannya untuk membantu upaya pembersihan bom setelah perang usai.

AS menjatuhkan jutaan bom ke wilayah Kamboja dan Laos selama Perang Vietnam tahun 1960-an dan 1970-an dalam upaya menyerang pangkalan komunis. Dan setelah 30 tahun perang sipil yang berakhir tahun 1998, Kamboja menjadi salah satu negara dengan sisa ranjau terbanyak di dunia.

Tercatat sekitar 20.000 warga Kamboja tewas dalam kurun waktu empat dekade terakhir setelah menginjak ranjau atau persenjataan yang tidak meledak. Upaya pembersihan ranjau masih berlanjut hingga kini, dengan pemerintah Kamboja berjanji membersihkan semua ranjau dan persenjataan yang tidak meledak pada tahun 2025 mendatang.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads