Dilansir AFP, Senin (10/7/2023), ledakan pertama menghantam sebuah bengkel mobil di Shawa, sebuah desa dekat perbatasan Turki. Wilayah ini dikuasai oleh pejuang pro-Ankara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan ledakan pertama ini, lima warga sipil termasuk tiga anak tewas. Sementara 10 lainnya terluka.
Diketahui area yang dikuasai oleh Turki dan proksi Suriahnya di Suriah utara adalah tempat pembunuhan, pengeboman, dan bentrokan rutin antara kelompok-kelompok bersenjata.
Dalam insiden kedua, alat peledak yang ditanam di sebuah kendaraan menewaskan tiga pejuang yang berafiliasi dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi di kota Manbij.
Manbij adalah bekas kubu kelompok Negara Islam (ISIS) yang sekarang dipegang oleh dewan militer yang berafiliasi dengan SDF yang didukung AS.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Perang Suriah pecah pada 2011 dengan represi brutal terhadap protes anti-pemerintah. Sejak itu telah berkembang menjadi konflik kompleks yang melibatkan jihadis dan kekuatan asing, dan telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Simak juga Video: Serangan AS Tewaskan Pro-Iran, Biden: Kami Tak Cari Konflik dengan Iran
(lir/lir)