Protes anti-pemerintah atas krisis biaya hidup dan serangkaian kenaikan pajak yang kontroversial di Kenya berakhir dibubarkan polisi dengan tembakan gas air mata. Bahkan satu orang demonstran tewas tertembak dalam insiden tersebut.
Dilansir AFP, Sabtu (8/7/2023), polisi sebelumnya menembakkan gas air mata ke arah konvoi pemimpin oposisi Raila Odinga setelah ia berpidato di rapat umum di ibu kota Nairobi. Polisi mengambil tindakan serupa untuk membubarkan protes di kota Kisumu dan Mombasa saat kelompok HAM mengutuk penangkapan sewenang-wenang.
"Satu orang meninggal karena luka tembak," kata Alex Ochieng, administrator di Rumah Sakit Pengajaran dan Rujukan Jaramogi Oginga Odinga di Kisumu, kubu oposisi di Danau Victoria di Kenya barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki dua orang lainnya dengan luka tembak dan empat orang yang terkena benda tumpul," tambahnya kepada wartawan seraya menambahkan bahwa korban tewas adalah seorang pria.
Seorang koresponden AFP juga menyaksikan polisi melakukan beberapa penangkapan di Nairobi, dengan keamanan diperketat untuk putaran terakhir protes yang diminta oleh Odinga tahun ini terhadap kebijakan pemerintahan Presiden William Ruto.
Pada rapat umum tersebut, Odinga mengumumkan rencana untuk mengumpulkan 10 juta tanda tangan dalam upaya untuk menyingkirkan musuh bebuyutannya dari jabatannya.
Pria berusia 78 tahun itu kalah dalam pemilihan Agustus 2022 yang diperjuangkan dengan ketat dari Ruto dan telah berulang kali mengecam pemilihan itu sebagai dicuri.
"Warga Kenya memilih pemimpin untuk parlemen dan mereka telah mengkhianati mereka. Ruto sendiri yang mengambil alih kekuasaan secara ilegal telah mengkhianati warga Kenya," katanya disambut sorak-sorai.
Aliansi Azimio Odinga menyerukan protes atas dampak pajak baru terhadap warga Kenya yang sudah menderita kesulitan ekonomi dan melambungnya harga kebutuhan pokok.
Pekan lalu, Ruto menandatangani undang-undang keuangan yang diharapkan menghasilkan lebih dari 2,1 miliar dolar untuk kas pemerintah yang terkuras dan membantu memperbaiki ekonomi yang terlilit utang.
Undang-undang Keuangan menetapkan pajak baru atau kenaikan pada berbagai barang pokok seperti transfer bahan bakar dan makanan dan uang seluler, serta pungutan kontroversial pada semua warga Kenya yang membayar pajak untuk mendanai skema perumahan.
Simak juga 'Saat Pemandangan Mayat Bergelimpangan di Kenya, Mati Lapar demi Bertemu Yesus':