Temuan kokain di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS), memicu pertanyaan soal siapa dan bagaimana narkoba itu dibawa masuk ke dalam gedung yang dijaga ketat itu. Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, dilaporkan kembali ke Rusia usai sempat 'mengungsi' ke Belarusia saat pemberontakannya gagal.
Seorang sumber yang memahami situasi, seperti dikutip CNN, menyebut serbuk putih yang diidentifikasi sebagai kokain itu ditemukan di dekat pintu pasuk lantai dasar West Wing. Lokasi itu merupakan tempat yang dilewati oleh tur-tur yang dipimpin staf Gedung Putih sebelum masuk ke dalam.
Sementara Prigozhin dilaporkan sudah tidak ada di Belarusia dan kini berada di St Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia. Informasi itu disampaikan oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang sebelumnya membantu menengahi kesepakatan antara bos tentara bayaran Wagner itu dengan Kremlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (6/7/2023):
- Ditemukan di Area Pengunjung, Siapa Bawa Kokain ke Gedung Putih?
Kokain yang ditemukan di Gedung Putih ditinggalkan begitu saja di area yang kerap didatangi para pengunjung yang melakukan tur. Otoritas Amerika Serikat (AS) sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mencari tahu siapa dan bagaimana narkoba itu dibawa masuk ke dalam gedung yang dijaga ketat itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (6/7/2023), temuan kokain pada Minggu (2/7) waktu setempat itu terjadi saat Presiden Joe Biden dan keluarganya sedang tidak berada di Gedung Putih. Pada saat itu, Biden diketahui sedang menghabiskan waktu akhir pekan di Camp David, Maryland.
Temuan serbuk putih itu sempat memicu evakuasi dan lockdown singkat di Gedung Putih pada Minggu (2/7). Namun kekhawatiran baru mencuat ketika hasil analisis awal oleh petugas departemen pemadam kebakaran setempat menunjukkan serbuk putih itu ternyata narkoba jenis kokain.
- Macron Salahkan Video Games Jadi Penyebab Kerusuhan di Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyalahkan video games sebagai penyebab kerusuhan yang marak dilakukan remaja di berbagai kota di negara tersebut, menyusul kematian seorang remaja berusia 17 tahun usai ditembak polisi. Macron mengklaim remaja-remaja yang rusuh meniru kekerasan dalam video games.
Seperti dilansir The Telegraph, Kamis (6/7/2023), komentar itu disampaikan Macron setelah memimpin rapat krisis keamanan pekan lalu. Rapat itu digelar saat kerusuhan marak di beberapa kota Prancis buntut kematian Nahel M (17) yang ditembak polisi di Nanterre pada 27 Juni lalu.
Macron menyebut kematian remaja itu 'tidak bisa dimaafkan', namun dia menambahkan bahwa unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan harus diredam agar keadilan bisa ditegakkan. Polisi yang diidentifikasi media Prancis sebagai Florian M, yang menembak mati Nahel, kini ditahan dan didakwa atas pembunuhan.