.webp)
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya akan terus melawan rentetan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terkait invasi skala besar di Ukraina. Putin juga meyakini Moskow akan mampu untuk melawan provokasi dan tekanan dari luar yang menghujani negaranya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/7/2023), penegasan itu disampaikan Putin saat berbicara secara virtual dalam forum Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang dihadiri oleh pemimpin China dan Iran, serta beberapa negara lainnya.
"Rusia dengan percaya diri menolak dan akan terus melawan tekanan eksternal, sanksi dan provokasi," tegas Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah menjatuhkan rentetan sanksi yang belum pernah ada sebelumnya terhadap Rusia, setelah negara itu melancarkan invasi militer ke Ukraina pada Februari 2022.
Sanksi-sanksi itu memaksa Moskow untuk mengalihkan poros perekonomiannya ke pasar Asia, khususnya untuk ekspor energi.
Dalam pidatonya, Putin juga berterima kasih kepada negara-negara anggota SCO atas dukungan mereka selama pemberontakan singkat yang dilakukan tentara bayaran Wagner beberapa waktu lalu.
"Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan saya dari negara-negara SCO yang menyatakan dukungan atas tindakan kepemimpinan Rusia untuk melindungi tatanan konstitusional dan kehidupan serta keamanan warganya," ucap Putin.
Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang juga mantan sekutu Putin memimpin pasukan tentara bayaran pada akhir Juni lalu dalam pemberontakan singkat melawan petinggi militer Kremlin.
Putin sebelumnya menyebut pemberontakan itu sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup Rusia sebagai negara.
Simak juga Video 'Rusia Murka Dituding Ingin Ledakkan Fasilitas Nuklir Zaporizhzhia':
