Geger Aliran Rp 144 Triliun untuk Bos Tentara Bayaran Wagner

Geger Aliran Rp 144 Triliun untuk Bos Tentara Bayaran Wagner

Tim detikcom - detikNews
Senin, 03 Jul 2023 22:20 WIB
Perang Ukraina: Apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya dan bagaimana nasib tentara bayaran Wagner?
Tengah, bos Wagner, Yevgeny Prigozhin (BBC World)
Jakarta -

Ada rumor beredar di Rusia mengenai tentara bayaran yang belum lama ini melancarkan pemberontakan, yakni kelompok Wagner. Kabarnya, bos Wagner bernama Yevgeny Prigozhin mendapat duit banyak banget sehingga melancarkan pemberontakan.

Dilansir AFP, Senin (3/7/2023), isu ini diembuskan oleh propagandis pro-rezim Rusia, Dmitry Kiselev, dalam acara televisi mingguanya.

"Prigozhin 'keluar jalur' karena uang yang besar," kata Dmitry Kiselev.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia pikir bisa menantang kementerian pertahanan, negara itu sendiri, dan presiden secara pribadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Kiselev mengatakan bahwa operasi Wagner di Suriah dan Afrika telah memberikan Prigozhin perasaan memiliki impunitas, yang kemudian diperkuat oleh keberhasilan pasukan tentara bayarannya di medan pertempuran di Ukraina bagian timur.

ADVERTISEMENT

Tanpa memberikan bukti apa pun, Kiselev menyebut Wagner telah menerima dana negara sebesar lebih dari 858 miliar Rubel (Rp 144 triliun).

Namun dalam pengakuan mengejutkan awal pekan ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan untuk pertama kalinya bahwa otoritas Rusia 'sepenuhnya' membiayai kelompok tentara bayaran itu.

Antara Mei 2022 hingga Mei 2023, sebut Putin, Wagner telah menerima lebih dari 86 miliar Rubel (Rp 14,4 triliun) dari negara Rusia. Kelompok tentara bayaran swasta diketahui dilarang di bawah aturan hukum yang berlaku di Rusia.

Selanjutnya, pemberontakan singkat Wagner:

Simak Video: Wagner Bersiap Serahkan Peralatan Militer ke Rusia

[Gambas:Video 20detik]




Pemberontakan singkat Wagner

Pemberontakan tentara bayaran Wagner itu hanya berlangsung singkat, namun menjadi momen sangat memalukan bagi Kremlin. Tentara bayaran Wagner yang tadinya berniat menyerbu Moskow membatalkan aksinya setelah kesepakatan tercapai antara Prigozhin dan Kremlin.

Dalam kesepakatan itu, Kremlin mengizinkan Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia dan membebaskannya dari tuntutan hukum sebagai imbalan atas langkahnya menarik mundur tentara bayaran Wagner ke pangkalan mereka.

Beberapa waktu lalu, Prigozhin menuduh jajaran petinggi militer Rusia berusaha 'mencuri' kemenangan dari tentara bayaran Wagner di Ukraina bagian timur dan mengecam 'birokrasi mengerikan' Moskow karena memperlambat pencapaian militer.

Laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (2/7) waktu setempat menyebut bahwa para agen dari Dinas Keamanan Federal Rusia menggerebek markas Wagner Group di St Petersburg untuk mencari bukti yang memberatkan Prigozhin.

Lalu di mana bos Wagner? Simak halaman selanjutnya:

Bos Wagner di Belarusia

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin mengungsi ke negara tetangga Rusia. Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan mantan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu saat ini sudah berada di negaranya.

"Ya, memang, dia ada di Belarusia hari ini," kata Alexander Lukashenko mengumumkan pada Selasa (27/6) waktu setempat, dilansir BBC, Rabu (28/6) pekan lalu.

Prigozhin terakhir terlihat di depan umum ketika dia meninggalkan Rostov-on-Don, kota di Rusia selatan yang sempat diduduki pasukannya sebentar, pada hari Sabtu.

Kemudian, jet pribadinya terlacak terbang ke Ibu Kota Belarusia, Minsk, kemarin.

Sebelumnya pada hari Selasa, Dinas Keamanan FSB Rusia mencabut dakwaan terhadap tentara bayaran yang ikut dalam pemberontakan Wagner Group sebagai bagian dari kesepakatan yang dinegosiasikan oleh diktator Belarusia dan Putin. Sedangkan Prigozhin dibuang ke Belarusia.

Berbicara di depan pejabat negara, Lukashenko mengatakan bahwa dia telah menawarkan pasukan Wagner sebuah "pangkalan yang ditinggalkan" di Belarusia.

"Siapkan tenda Anda ... Kami dapat membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Lukashenko, menambahkan bahwa Belarusia tidak boleh takut pada tentara Prigozhin, yang dia gambarkan sebagai "unit paling siap di tentara Rusia".

Lukashenko juga mengungkap behind-the-scenes pembicaraan negosiasi pada hari Sabtu. Dia juga mengklaim bahwa dia meminta Putin agar tidak membunuh Prigozhin.

"Saya mengerti: keputusan keras dibuat - untuk memusnahkan Prigozhin," kata Lukashenko.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads