Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/7/2023), pemerintah Prancis mengatakan kekerasan pada Jumat (30/6) malam waktu setempat telah "berkurang" dibandingkan malam-malam sebelumnya. Namun, Kementerian Dalam Negeri Prancis masih melaporkan 994 penangkapan secara nasional dalam semalam.
Angka ini lebih banyak dari malam mana pun sejak aksi protes dimulai Selasa lalu, yang dipicu oleh kematian Nahel M, remaja putra berusia 17 tahun akibat peluru polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Bos CIA Diam-diam ke Ukraina Ketemu Zelensky, Bahas Apa?
Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA William Burns diam-diam telah melakukan kunjungan ke Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan rekan-rekan intelijen. Kunjungan itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat Amerika Serikat.
Perjalanan bos CIA tersebut - tidak dilaporkan pada saat itu - terjadi ketika brigade Ukraina melakukan serangan balasan di timur dan selatan negara mereka melawan pasukan Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/7/2023), selama perjalanannya itu, Burns menegaskan kembali "komitmen AS untuk berbagi intelijen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi Rusia," kata pejabat AS itu.
- Prancis Membara, 45 Ribu Polisi Dikerahkan!
Otoritas Prancis mengerahkan 45.000 petugas polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan untuk mengatasi aksi-aksi protes selama empat malam berturut-turut. Aksi protes yang diwarnai kerusuhan ini terjadi setelah penembakan fatal yang dilakukan polisi terhadap seorang remaja.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/7/2023), unit-unit polisi dan pasukan keamanan lainnya menyebar ke seluruh negeri untuk memadamkan kerusuhan atas penembakan itu, yang terjadi saat pemberhentian lalu lintas di pinggiran kota Paris pada hari Selasa lalu.
Penjarahan dilaporkan terjadi pada Jumat malam waktu setempat di kota Lyon, Marseille dan Grenoble. Para pengunjuk rasa juga membakar mobil dan tempat sampah.
Baca juga: Prancis Membara, 45 Ribu Polisi Dikerahkan! |
(ita/ita)